3. Sekolah
Sekolah adalah agen yang memiliki sejumlah tata tertib yang harus dipatuhi oleh segenap warga sekolah.
Dengan begitu, seorang anak akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan tata tertib tersebut.
Di sekolah anak-anak akan mempelajari beberapa hal baru yang sebelumnya enggak dipelajari dari keluarga atau teman sebayanya.
Sekolah akan memperkenalkan aturan baru yang diperlukan untuk para siswa untuk mulai belajar sebagai anggota masyarakat.
Aturan-aturan yang dipelajari dan dijalani oleh anak di rumah dilengkapi dengan aturan-aturan baru yang dipelajari di sekolah menjadi bekal untuk anak untuk bisa hidup dengan baik di masyarakat.
Baca Juga: Contoh Sikap Menegakkan HAM di Lingkungan Sekolah, Apa Saja?
Sekolah dianggap sebagai agen sosialisasi yang menghubungkan antara lingkup keluarga dan masyarakat.
Guru juga bertindak sebagai agen sosialisasi di sekolah yang membantu proses pembentukan kepribadian anak, seperti kemandirian, prestasi, universalisme, dan spesifitas (kekhususan).
4. Masyarakat
Semua orang yang tinggal dan hidup dalam masyarakat turut dalam berbagai adat-istiadat, nilai, dan norma yang berlaku.
Dalam memahaminya, tiap orang berusaha melakukan sosialisasi supaya mereka enggak diterima keberadaannya di masyarakat.
Baca Juga: Norma Sosial: Jenis-Jenis, Fungsi dan Contohnya di Masyarakat
Proses mempelajari adat-istiadat yang berlaku dalam masyarakat sangat penting karena jika seseorang gagal melakukannya maka mereka akan mengalami kesulitan berusaha bertahan di tengah masyarakat.