GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar atau melihat kunang-kunang?
Biasanya hewan ini terlihat jelas di malam hari, hal tersebut karena kunang-kunang bisa mengeluarkan cahaya yang bisa terlihat dengan sangat jelas di malam hari.
Kunang-kunang memiliki nama ilmiah Photuris lucicrescens dan masuk dalam famili Lampyridae dan masuk dalam kelompok kumbang bukannya lalat.
Hewan ini bisa ditemukan di daerah yang memiliki empat musim dan tropis di seluruh dunia, kebanyakan ditemukan di rawa atau hutan basah di mana banyak tersedia makanan untuk larvanya.
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Alasan Kunang-Kunang Enggak Bisa Bercahaya di Siang Hari
Hewan ini mengeluarkan cahaya dari tubuhnya berupa sinar dingin yang berguna untuk menarik lawan jenis dan sebagai bentuk pertahanan diri agar enggak dimangsa oleh musuh atau predatornya.
Selanjutnya kamu akan diajak mengenal karakteristik dan keunikan dari hewan yang sering disebut-sebut sebagai kuku orang yang sudah meninggal ini.
Yuk, simak lebih lanjut uraiannya di bawah ini!
Karakteristik kunang-kunang
Tubuh kunang-kunang berukuran kecil dan maksimal berkembang hingga mencapai ukuran 2,5 cm.
Enggak hanya ukuran tubuh yang pendek, umur hewan ini pun enggak bisa bertahan lama, maksimal sekitar 2 bulan saja.
Cahaya yang dihasilkan oleh kunang-kunang berupa sinar dingin yang enggak mengandung ultraviolet atau sinar inframerah yang memiliki panjang gelombang antara 510-670 nanometer berwarna merah pucat, kuning, atau hijau.
Makanan kunang-kunang berupa cairan tumbuhan, siput-siputan kecil, cacing, atau serangga lainnya.
Baca Juga: Apa Perbedaan Laba-Laba dan Kumbang serta Ciri-Cirinya? Materi Kelas 4 SD Tema 3
Namun, hewan ini juga bisa memangsa kunang-kunang jantan setelah proses perkawinan terjadi, hal ini mengingatkan dengan perilaku laba-laba black widow.
Hewan ini bertelur dan meletakkan telurnya di tanah tapi beberapa jenis tertentu membiarkan telurnya jatuh di air.
Nantinya telur akan berada dalam air dan menetas lalu memiliki insang dan kemudian baru berubah menjadi kepompong hingga bisa terbang seperti kunang-kunang pada umumnya.
Uniknya bayi kunang-kunang yang masih berbentuk telur dan tinggal di bawah tanah bisa memancarkan cahaya seperti kunang-kunang dewasa.
Asal Cahaya Kunang-Kunang
Cahaya yang muncul dari tubuh kunang-kunang ternyata muncul dari perut bagian bawahnya, nih, Kids.
Baca Juga: Mengenal Sigung, Mamalia Nokturnal yang Punya Pertahanan Diri Unik
Cahaya tersebut dihasilkan oleh photocytes atau lapisan kecil sel reflektif yang mengeluarkan cahaya berwarna kuning kehijauan yang di dalamnya terdapat sebuah organel yang disebut dengan perozixome.
Menurut Scientific American, kunang-kunang menghasilkan reaksi kimia dalam tubuhnya yang membuatnya bisa menyala yang disebut dengan proses bioluminescence.
Proses ini terjadi ketika oksigen, kalsium, dan adenosin trifosfat (ATP) dalam peroxizome bereaksi dengan protein luciferin dan enzim bioluminescent.
Hewan ini akan menghilangkan oksigen ketika ingin memadamkan cahaya dalam tubuhnya.
Cahaya yang dihasilkan kuning-kuning berbeda dengan cahaya yang dihasilkan oleh bola lampu yang menghasilkan cahaya panas, cahaya kunang-kunang adalah cahaya yang bersifat dingin.
Karena jika cahaya kunang-kunang bersifat panas seperti bola lampu, hewan ini akan mati saat itu juga ketika menyala.
Baca Juga: Materi Kelas 6 SD Tema 3: Penemu Lampu Pijar, Thomas Alva Edison
Itulah tadi penjelasan tentang kunang-kunang, kumbang yang tubuhnya bisa menghasilkan cahaya yang tampak jelas di malam hari.
Selain itu, alasan kenapa kunang-kunang muncul dan bersinar di malam hari adalah karena hewan ini merupakan hewan nokturnal yang aktif mencari makan ketika hari sudah gelap.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.