GridKids.id - Kids, pernahkah kamu melihat atau mendengar tentang burung unta?
Burung yang memiliki nama ilmiah Struthio camelus ini merupakan burung terbesar yang masih hidup.
Tingginya bisa mencapai 2,5 meter atau sekitar 8 kaki dan berat mencapai 100-120 kg, di beberapa bagian wilayah di Afrika Utara dan Arab hewan ini dijadikan tunggangan untuk perlombaan.
Burung unta tidak bisa terbang dan masuk dalam kelompok hewan primitif yang kurang dikenal, yaitu ratit (Paleognaths).
Anggota lain kelompok paleognaths adalah burung rea, emu, dan kasuari.
Baca Juga: Mengenal Burung Kasuari, Burung Endemik Indonesia yang Berbahaya di Dunia dari Papua
Burung unta berasal dari daerah sabana di bagian gurun Afrika di utara dan di bagian selatan zona hutan khatulistiwa.
Hewan ini dibudidayakan di berbagai negara untuk diambil bulunya sebagai hiasan. Kulit burung unta digunakan untuk bahan tekstil.
Selanjutnya kamu akan diajak untuk mengenal karakteristik dan budi daya burung unta yang bisa hidup untuk waktu yang cukup lama ini. Yuk, simak uraiannya di bawah ini.
Karakteristik burung unta
Burung unta merupakan hewan berdarah panas yang mempunyai sayap dan tubuh yang diselimuti bulu, yang pernah populer sebagai hiasan dari topi wanita.
Paruhnya enggak bergigi dan lancip, ukuran mata burung unta merupakan mata terbesar di antara hewan darat lain, bahkan ukurannya lebih besar dari ukuran otak mereka sendiri.
Burung ini memiliki leher dan kaki yang panjang, bisa berlari dengan kecepatan hingga 70 km per jam dan merupakan yang tercepat di antara burung lainnya.
Hewan ini dikenal sebagai hewan yang suka bersarang secara sosial, di mana ada beberapa burung betina yang akan bertelur di sarang yang sama.
Baca Juga: 4 Fakta Unik Flamingo, Salah Satunya Tubuh Berubah Warna Karena Makan Krustasea
Telur burung unta merupakan telur terbesar di dunia, beratnya bisa mencapai 1,5-2 kg, telurnya berwarna putih dengan kuning telur yang sangat besar.
Hewan ini kerap merendahkan kepala dan lehernya ke tanah sebagai bentuk perlindungan diri dari predator yang mulai mendekat.
Ketika terancam burung ini bisa melawan dan bahkan membuat predatornya terluka parah akibat tendangan dan kaki kuatnya itu.
Budidaya burung unta
Artefak yang ditemukan di Afrika Selatan berupa hiasan dan tempat minum yang terbuat dari cangkang telur menandakan bahwa burung ini sudah dikenal manusia sejak 60 ribu tahun lalu.
Pada masa Romawi Kuno, burung unta diburu para bangsawan untuk diambil bulunya dan menjadi hiasan. Perburuan itu terus berlanjut hingga abad ke-19 mengakibatnya burung ini hampir punah.
Upaya budi daya burung unta dimulai sejak abad ke-19 di Afrika Selatan.
Para peternak burung unta menangkap bayi burung unta dari alam liar, lalu merawat dan membesarkannya untuk memanen bulunya setiap 7 hingga 8 bulan.
Kulit burung ini dianggap sebagai kulit yang memiliki kualitas terbaik.
Baca Juga: Hewan-Hewan yang Memiliki Peran untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem, Apa Saja?
Namun, dagingnya memiliki kadar lemak dan kolesterol yang lebih rendah, dengan kandungan kalsium, protein, dan zat besi yang lebih tinggi daripada daging sapi.
Nah, itulah ulasan tentang karakteristik dan budi daya dari burung unta yang diperkirakan sudah dilakukan sejak 2 abad lalu.
Burung ini enggak hanya bisa dikonsumsi sebagai sumber protein tapi bulunya juga bisa dipergunakan sebagai bahan untuk membuat hiasan maupun dekorasi.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.