Proses Pembangunan Rumah Kaki Seribu
Pembangunan rumah kaki seribu biasanya mulai direncanakan karena sudah mulai ada penambahan anggota keluarga yang semakin banyak dalam satu rumah.
Pembangunan rumah baru diperlukan untuk mencukupi kebutuhan akan rumah tinggal atau tempat hunian untuk menampung penambahan anggota atau warga kampung baru yang berasal dari dalam atau luar kampung.
Misalnya, anggota baru yang muncul karena pernikahan atau kelahiran.
Baca Juga: Rumah Jew, Rumah Adat Papua yang Dihuni Suku Asmat
Rumah kaki seribu berbentuk rumah panggung yang menggunakan beragam bahan-bahan alami yang bisa di dapatkan di hutan, antara lain:
1. Tiang penyangga: Kayu yang dipergunakan untuk membangun rumah kaki seribu merupakan kayu khusus berkualitas baik dan kokoh seperti kayu bipeu, bimpas, bimem, bimpob, bindang, bitab, bewye, mbijia, mja, mbija, bikan, dan kayu-kayu lain yang diperlukan. Kayu-kayu ini memiliki ketahanan selama 5 tahun hingga 20 tahun.
2. Rotan kecil (dalam bahasa lokal disebut baba) yang dipergunakan untuk mengikat setiap kayu kerangka rumah seperti tiang rumah, dinding, hingga atap rumah.
3. Daun Pandan Hutan (dalam bahasa lokal disebut dengan cawa) dan daun rumbia yang bisa ditemukan di sekitar kampung, dipergunakan untuk bagian atap rumah.