Sejarah Desa Malana yang Jauh dari Peradaban
Para serdadu Iskandar Agung ini sering disebut-sebut sebagai leluhur orang-orang Malana.
Hal ini pun terlihat dari peninggalan bersejarah dan sejumlah gambaran yang terletak di desa yang satu ini.
Yang membuat unik, Desa Malana memiliki bahasa sendiri, lo. Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh warga setempat adalah bahasa Kanashi.
Konon katanya bahasa ini dianggap suci sehingga enggak diajarkan kepada orang asing dan hanya digunakan di desa ini.
Kehidupan masyarakat di Desa Malana pun enggak mau diganggu dari peradaban luar dan cenderung tertutup.
Para pengunjung juga hanya boleh berada di Desa Malana pada waktu siang hari dan enggak boleh datang jika matahari mulai terbenam, apa lagi sampai menginap.
Jika ketahuan ada penyusup, yang bersangkutan akan menanggungnya sendiri risikonya.
Nah, apakah kamu tertarik untuk berkunjung ke sana? Tetap ikuti peraturan dan menghormati kepercayaan warga setempat, ya!
Baca Juga: Sudah Tenggelam Selama 71 Tahun, Desa Kuno yang Tersembunyi di Bawah Danau Ini Kembali Muncul
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.