GridKids.id - Pada Sabtu (7/8/2021), sebuah fenomena langit menghebohkan warga Pacitan, Jawa Timur.
Fenomena ini disebut sebagai "langit terbelah".
Video dari peristiwa ini diunggah dalam Facebook Pacitan Network dan mengundang banyak respons.
Baca Juga: Salah Satunya Puncak Hujan Meteor, Inilah 5 Fenomena Langit Juli 2021 yang Sayang Dilewatkan
Dalam video berdurasi 58 detik itu, ada awan putih yang terlihat membentuk garis panjang seperti membelah langit.
"Fenomena Langit Di Pacitan Jawa Timur," tulis pemilik akun tersebut.
"Fenomena langit terbelah oleh mega di Kabupaten Pacitan hari ini tanggal 6 Agustus, sangat cantik ini, seperti ombak, seperti kayak ada badai gitu di mana membelah memisahkan dari Timur kemudian Barat," bunyi video tersebut.
Warga pun banyak menghubungkan peristiwa ini sebagai pertanda akan adanya bencana alam.
Langit Terbelah di Pacitan, Jawa Timur
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memberikan penjelasan.
Penjelasan itu telah disampaikan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bapak Daryono.
Ada dua kemungkinan terkait jenis awan unik berbentuk lurus di Pacitan.
Pertama, awan tersebut merupakan roll cloud atau awan gulung.
Sebenarnya, awan jenis ini memang termasuk langka, tapi kadang juga terlihat di beberapa tempat.
Awan ini terjadi kerena ada pertemuan dua masa udara dengan kelembapan atau kandungan uap air yang berbeda.
Dua hal yang memungkinkan, dipengaruhi oleh pertemuan angin regional dengan angin laut atau darat atau terbentuk pada garis front dua masa udara yang berbeda kandungan uap airmya.
Fenomena yang Biasa Terjadi
Sedangkan kemungkinan kedua, awan ini diduga terbentuk akibat lintasan pesawat jet.
Biasanya jika kejadian itu disebabkan pesawat, jejaknya akan cenderung kecil. Diameter awannya lebih kuat dengan warna langit.
Contrail atau jejak uap air ini umurnya sangat pendek dan biasanya dalam skala menit bisa hilang, bentuknya mirip awan cirrus.
Nah, dua hal itu menjadi perkiraan munculnya peristiwa "langit terbelah".
Meski begitu, pihak BMKG memastikan kalau hal itu merupakan fenomena atmosferik biasa.
Bukan pertanda akan terjadi gempa besar atau bencana lainnya.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.