GridKids.id - Ganda putri Indonesia Kak Greysia Polii dan Kak Apriyani Rahayu berhasil menyabet medali emas di final Olimpiade Tokyo 2020, Kids.
Dalam final cabang olahraga Badminton Kak Greysia Polii dan Kak Apriyani Rahayu berhasil mengalahkan pasangan China dalam 2 set.
Kak Greysia Polii dan Kak Apriyani Rahayu menang 21 -19 pada set pertama dan 21 - 15 di set kedua.
Selain mendapat mendali emas Olimpiade Tokyo, Kak Greysia Polii dan Kak Apriyani Rahayu mencatat sejarah ganda putri pertama Indonesia yang meraih emas.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Coding dan Programming, Ternyata Keduanya Tak Sama
Dengan kemenangan tersebut, lagu kebangsaan dan bendera Indonesia dikumandangkan di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang,
Nah, inilah profil Kak Greysia Polii dan Kak Apriyani Rahayu.
Profil Kak Greysia Polii
Kak Greysia Polii sudah menyukai olahraga badminton sejak usianya masih lima tahun, Kids.
Bahkan saat itu orang tua Kak Greysia Polii menjual beberapa bajunya untuk membelikan raket agar dapat berlatih dengan baik.
Kak Greysia Polii adalah anak ketiga dari Pak Willy Polii dan Ibu Evie Pakasi.
Baca Juga: Mengapa Atlet Olimpiade Menggigit Medali saat Merayakan Juara? Ternyata Ini Alasannya
Kak Greysia Polii lahir dari keluarga sederhana di Manado, Sulawesi Utara.
Lalu, keluarga Kak Greysia Polii memutuskan pindah ke Jakarta agar lebih menekuni olahraga badminton.
Hal tersebut terbukti keputusan yang tepat. Pada tahun 2003 Kak Greysia Polii bergabung dengan Pelatnas.
Di Pelatnas Kak Greysia Polii di latih oleh legenda badminton yaitu Om Richard Mainaky dan Om Aryono Miranat.
Sebelum berpasangan dengan Kak Apriyani Rahayu, Kak Greysia Polii pernah berduet dengan Muhammad Rijal dan Tontowi Ahmad di ganda campuran.
Lalu, untuk ganda putri Kak Greysia Polii pernah berduet dengan Heni Budiman, Jo Novita, Vita Marissa.
Baca Juga: Bikin Bangga, Ini Fakta Menarik Sepeda Buatan Indonesia yang Digunakan di Olimpiade Tokyo 2020
Lalu, Nitya Krishinda Maheswari, dan kemudian digantikan oleh Meiliana Jauhari.
Ketika Kak Greysia Polii berduet dengan Kak Meiliana berhasil menduduki peringkat ke-8 dunia untuk ganda putri.
Lalu, pasangan Greys dan Kak Jo Novita juga sudah mengikuti piala uber sejak 2004 dan 2008.
Namun, pada pertengahan tahun Kak Greysia Polii berganti pasangan dengan Kak Nitya Krishinda Maheswari.
Lalu, pada awal tahun 2009, pasangan Kak Greysia Polii dan Kak Nitya belum memberikan prestasi.
Maka Pelatnas mengganti pasangan Kak Greysia Polii dengan Kak Meiliana Jauhari.
Kak Greysia Polii enggak lama berpasangan dengan Kak Meiliana Jauhari. Tahun 2013, mereka berpisah.
Baca Juga: Daftar 4 Negara yang Berhasil Lolos ke Babak Semifinal Sepak Bola Olimpiade Tokyo 2020
Ketika berpasangan dengan Kak Meiliana Jauhari, ia berhasil di semifinalis Djarum Indonesia Open Superseries Premier dan Singapore Open Superseries 2012.
Lalu, Taipei Open Grand Prix Gold 2011.
Setelah itu, Kak Greysia Polii berpasangan dengan Kak Anggia Shitta Awanda yang menorehkan prestasi yaitu medali perak World Junior Championships 2011.
Lalu, pasangan Kak Greysia Polii dan Kak Anggia pada tahun 2013 bermain di German Open Grand Prix Gold dan All England.
Profil Kak Apriyani Rahayu
Lalu, untuk Kak Apriyani Rahayu pernah meraih medali perunggu di BWF World Championship 2018 serta Asian Games 2018, Kids.
Kak Apriyani Rahayu berasal dari Konawe, Sulawesi Tenggara.
Kak Apriyani Rahayu sudah menyukai badminton sejak usianya masih tiga tahun.
Saat itu, olahraga ini sangat populer di daerah tempat tinggalnya.
Ini karena, setiap rumah memiliki lapangan bulu tangkis yang digunakan untuk berolahraga.
Lalu, untuk Kak Apriyani Rahayu mulai berlatih bulu tangkis pertama kali menggunakan raket milik ayahnya.
Raket tersebut dibeli oleh sang ayah pada 1983 di Makassar.
Saat itu orang tua Kak Apriyani Rahayu mendukung untuk berlatih bulu tangkis, Kids.
Orang tua Kak Apriyani Rahayu selalu menemani setiap kali ada latihan.
Selain itu, ayah Kak Apriyani Rahayu meratakan pekarangan belakang untuk dipakai tempat berlatih bulu tangkis.
Saat usianya Kak Apriyani Rahayu tujuh tahun ia mengikuti kejuaraan bulu tangkis tingkat kecamatan.
Lalu, pada 2006 atau setahun setelah lomba antar kecamatan, Kak Apriyani Rahayu mengikuti lomba tingkat nasional.
Namun, saat itu Kak Apriyani Rahayu menduduki juara dua.
Sayangnya, posisi kedua Kak Apriyani Rahayu enggak membuat ia lolos ke Jakarta.
Lalu, Kak Apriyani Rahayu mendapat pelatihan dari Om Sapiuddin yang merupakan keluarga.
Om Sapiuddin memiliki ilmu untuk melatih bulu tangkis karena ia pernah berlatih olahraga yang satu ini di Sekolah Atlet Ragunan, Jakarta.
Lalu, Kak Apriyani Rahayu pada kelas 6 SD berhasil lolos ke Jakarta.
Baca Juga: Semifinal Olimpiade Tokyo 2020: Head to Head Anthony Ginting Vs Chen Long yang Berduel Siang Ini
Saat sampai di Jakarta, teknik dan adaptasi bermainnya enggak seimbang dengan anak-anak lain.
Namun, perlahan-lahan Kak Apriani berhasil meraih prestasi dan membanggakan Indonesia, Kids.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.