GridKids.id - COVID-19 dikenal secara umum virus yang menyerang organ pernapasan.
Meski begitu, banyak orang awam yang mengaitkan COVID-19 dengan infeksi sinus.
Ini karena, COVID-19 memiliki gejala yang menyerupai infeksi.
Baca Juga: Salah Satunya Diare, Inilah 7 Gejala yang Dirasakan Pasien COVID-19
Untuk mengetahui gejala tersebut harus dilakukan tes COVID-19 seperti PCR atau antigen.
Meski COVID-19 dan sinus memiliki gejala yang menyerupai atau sama, tapi ada perbedaan yang penting untuk diketahui.
Baca Juga: 6 Hal yang Efektif Membantu Kita agar Bisa Bangun Lebih Awal
Lalu, apa saja perbedaan COVID-19 dengan sinus?
Perbedaan COVID-19 dan infeksi sinus
Seperi yang dijelaskan sebelumnya, COVID-19 merupakan virus yang menyerang saluran pernapasan.
Sedangkan infeksi sinus ialah gangguan kesehatan yang terjadi karena adanya penumpukan cairan di sinus.
Hal tersebut akan memicu bakteri berkembang biak dan menyebabkan infeksi.
Baca Juga: Update COVID-19 di Indonesia: Jawa Barat Tertinggi Penambahan Kasus Baru Harian
Meski terlihat berbeda, COVID-19 dan infeksi sinus memiliki kesamaan pada beberapa gejala.
Gejala tersebut seperti sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, demam, kelelahan, dan hidung meler atau tersumbat.
Selain itu, infeksi sinus juga bisa menimbulkan gejala lain yang enggak bisa dirasakan oleh pasien COVID-19.
Gejala yang enggak bisa dirasakan tersebut ialah nyeri sinus terasa di sekitar pipi, dahi, atau mata bagian dalam.
Selain itu, akan muncul bau mulut, warna lendir berbeda, dan tetesan postnasal.
Gejala tersebut akan muncul bersamaan dengan pilek atau hidung tersumbat.
Ada juga gejala COVID-19 yang juga berbeda dengan infeksi sinus.
Baca Juga: Coba Cek Tubuhmu, Ini 11 Tanda Tubuh Alami Long COVID yang Umum Terjadi
Gejala tersebut seperti sesak napas, sakit serta nyeri tubuh, gangguan pencernaan, dan indra penciuman hilang atau anosmia.
Selain itu, pasien COVID-19 juga akan mengalami gejala kehilangan indra perasa atau ageusia.
Ketika pasien COVID-19 mengalami anosmia atau ageusia dibarengi dengan dengan gejala hidung meler atau tersumbat.
Menurut penelitian yang dilakukan sejumlah ahli, anosmia atau ageusia yang dialami pasien COVID-19 akan pulih 9 hari atau lebih.
Jika seseorang sering mengalami flu atau pilek bisa sebuah tanda atau gejala dari infeksi sinus.
Infeksi sinus terjadi karena terpapar alergen seperti serbuk sari atau bulu hewan.
Gejala tersebut akan segera hilang dengan mengonsumsi obat atau meminum minuman herbal.
Lalu, untuk pasien COVID-19 yang mengalami gejala menyerupai sinus, segera melakukan tes untuk mengetahui hasilnya positif atau negatif.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.