Find Us On Social Media :

Perbedaan Gejala COVID-19 Varian Delta dengan Varian Lama, Ini Penjelasannya

Ilustrasi penyebaran COVID-19 varian Delta.

GridKids.id - Kids, saat ini, angka penyebaran virus baru COVID-19 varian Delta di Indonesia semakin meningkat.

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengunggah infografis perbedaan gejala varian Delta SARS-Cov-2 dengan varian umum SARS-Cov-2.

Varian Delta sendiri pertama kali teridentifikasi di India pada Desember 2020.

Baca Juga: Kabar Baik, Indonesia Terima 14,7 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Gratis dari Sejumlah Negara di Dunia

Perlu diketahui bahwa jenis varian Delta dinyatakan lebih cepat menular dibandingkan dengan varian umum sebelumnya. 

Penelitian menyatakan bahwa COVID-19 varian Delta mempunyai tingkat penularan yang lebih tinggi yang mencapai angka 40 persen dibandingkan virus Corona varian Alpha.

Lalu, bagaimana gejala COVID-19 varian baru Delta? Simak dan ketahui informasinya berikut ini.

Baca Juga: Tanda Tubuh Terkena COVID-19 di Fase Awal yang Wajib Kita Ketahui

Gejala Varian Delta

Virus corona varian Delta dinyatakan sebagai alasan terus meningkatnya kasus baru angka positif COVID-19 di Indonesia.

Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa varian Delta memiliki tingkat penyebaran dan keparahan yang lebih tinggi dari varian lainnya.

Klasifikasi gejala umum yang disebabkan oleh virus baru varian Delta:

- Demam 

- Mual disertai muntah 

- Flu berat

- Sakit kepala 

Baca Juga: Di Tengah Gelombang Baru COVID-19 Varian Delta, 6 Negara Ini Justru Sudah Bebas Masker

- Sakit tenggorokan 

- Batuk 

- Diare dan sakit perut 

- Nyeri pada persendian

- Enggak nafsu makan

Perbedaan Gejala Varian Delta dan Varian Umum

Gejala Varian Umum:

- Sesak nafas 

- Demam 

- Batuk 

- Sakit tenggorokan 

- Sakit kepala

- Anosmia atau kehilangan indera penciuman dan perasa 

Baca Juga: Masih Bingung Cara Download Sertifikat Vaksin COVID-19? Simak Langkah-langkahnya

Varian Delta tingkat transmisinya lebih cepat dari Alpha dan varian umum.

Penelitian di Inggris menemukan jika proses transmisinya 60 persen lebih cepat ketimbang varian yang lainnya.

Gejalanya pada varian Delta juga lebih berat dan dinyatakan 2,5 kali lebih banyak menyerang kalangan usia muda.

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.