Find Us On Social Media :

Mengenal Media Penularan COVID-19: Aerosol, Droplet, dan Airborne

Penularan virus Corona melalui udara.

GridKids.id - Virus corona yang menyebabkan COVID-19 menyebar melalui udara dan beberapa media.

Namun sejumlah informasi yang beredar di media sosial sering menimbulkan kebingungan bagaimana cara penularan virus Corona.

Apa itu penularan lewat udara?

Baca Juga: Kasus COVID-19 Kembali Naik, Ini Cara Tingkatkan Imunitas Tubuh

Dikutip dari berbagai sumber, penularan melalui udara terjadi ketika menghirup udara atau bakteri yang dibawa oleh partikel yang melayang di udara selama berjam-jam.

Sederhananya, virus corona bisa menyebar melalui partikel kecil yang diproduksi ketika berbicara atau bernapas.

Muncul istilah "aerosol", "droplet", dan "airborne" sebagai media penyebaran virus corona.

Apa saja perbedaan "aerosol", "droplet", dan "airborne"?

Baca Juga: Tips Mengatasi Rambut Rontok dengan Cara Rumahan yang Sederhana

Aerosol

Contoh partikel yang tergolong aerosol adalah asap dan debu. Nah, beberapa virus dapat menjadi aerosol di mana memungkinkan penularan virus melalui udara.

Aerosol merupakan istilah umum yang digunakan untuk partikel padat atau cair yang sangat kecil dan ringan, sehingga dapat mengapung di udara.

Dikutip dari Kompas.com, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penularan aerosol dikenal sebagai penularan melalui udara.

Baca Juga: Setelah Sembuh dari Infeksi Virus, Berapa Lama Antibodi Bertahan di Dalam Tubuh?

Sebagai tetesan yang sangat kecil yang dapat bertahan di udara untuk jangka waktu yang lebih lama.

Droplet

Droplet atau tetesan merupakan air liur atau partikel lendir. Ukurannya lebih besar dibandingkan dengan aerosol dan airborne.

Transisi droplet terjadi ketika air liur yang mengandung virus ini bersentuhan dengan mata, hidung, atau mulut orang.

Droplet yang dikeluarkan dari mulut atau hidung ketika orang batuk, berbicara, atau bernyanyi akan menularkan ke orang lain.

Dikutip dari Kompas.com, misalnya orang berbicara keras yang menyebabkan tetesan air liurnya mengenai wajah pendengarnya atau orang di dekatnya.

Airborne

Menurut WHO, penularan melalui udara dapat terjadi saat partikel infeksius dihirup oleh orang lain.

Airborne adalah kondisi ketika tetesan yang mengandung virus cukup kecil untuk mengapung di udara.

WHO juga menambahkan semakin banyak bukti penularan COVID-19 melalui udara terjadi di dalam ruangan. Terutama ruang dengan ventilasi yang buruk.

Enggak cuma di rumah atau ruangan, virus corona juga bisa menular dengan cepat di beberapa tempat seperti tempat ibadah, tempat kerja, restoran yang memungkinkan virus menyebar ke mana-mana.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Meningkat, Ini Daftar Negara yang Lakukan Lockdown

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.