GridKids.id - Virus COVID-19 enggak hanya menginfeksi orang dewasa saja, namun juga pada anak-anak. Yap, perlu diketahui bahwa COVID-19 merupakan virus yang sangat mudah tertular oleh siapa saja dan kapan saja. Jika terinfeksi positif virus corona dengan tanpa gejala atau gejala ringan, kita harus segera melakukan isolasi mandiri.
Baca Juga: Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara yang Benar Mencuci Tangan agar Terhindar dari COVID-19Namun, isolasi mandiri yang dilakukan oleh orang dewasa dan anak-anak berbeda, nih.
Yuk, ketahui panduan isolasi mandiri pada anak-anak yang terpapar COVID-19 di bawah ini.
Baca Juga: 6 Hal yang Efektif Membantu Kita agar Bisa Bangun Lebih Awal
Panduan Isolasi Mandiri Anak-anak Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 1. Pastikan dulu jika anak sudah memenuhi syarat untuk melakukan isolasi mandiri
Sama seperti orang dewasa pada umumnya yang terpapar COVID-19, anak-anak juga akan merasakan beberapa gejala seperti batuk, pilek, diare, ruam hingga demam. Walau terpapar oleh COVID-19, anak harus tetap aktif dan terus bergerak. Bisa juga makan dan minum seperti biasa, dan harus menerapkan etika ketika batuk.
Baca Juga: Kenali Gejala ARDS yang Menyerang Pasien COVID-19, Apa Saja?
2. Cari Pengasuh yang Enggak Rentan Terkena Virus Nah, penting juga diketahui bahwa mencari pengasuh yang tepat yang juga enggak rentan terhadap penyakit atau virus. Orang tua yang sudah berusia lansia enggak disarankan untuk mengasuh anak yang terinfeksi virus corona karena rentan tertular. Ruangan kamar, alat makan dan kebutuhannya harus dipisahkan dengan anggota keluarga yang lain.3. Selalu Cek Kondisi Anak Orang tua sebagai wali bagi anak yang terapapar virus corona juga penting untuk selalu mengecek kondisinya.
Ceklah suhu tubuh anak dua kali sehari di pagi dan sore hari.
Kalau demamnya terus meningkat dan enggak sembuh, bawakan fasilitas medis, lalu periksa saturasi oksigennya dengan pulse oxymeter.
Pastikan anak untuk selalu mengonsumsi buah dan sayuran yang kaya akan nutrisi agar imunnya tetap terjaga. 4. Hal yang Harus Diwaspadai Jika menunjukkan gejala lain seperti lemas, napas cepat, saturasi oksigen di bawah 95 persen, mata merah hingga kejang-kejang, segera bawa anak ke rumah sakit terdekat. Hal-hal ini harus diwaspadai pada anak agar segera cepat ditangani oleh dokter.
Baca Juga: Negatif dari COVID-19, Andhika Pratama Mengisi Waktu Isoman 14 Hari dengan Menonton Drama Korea5. Gunakan Masker Jika anak di usia 2 tahun ke atas sudah bisa menggunakan masker.
Namun, untuk pengasuh, boleh membiarkan anak melepas masker jika berada dalam ruangannya sendiri atau berjarak 2 meter dari pengasuhnya. Enggak perlu menggunakan masker bila ingin tidur, tetapi pengasuh harus tetap gunakan masker ketika berada di dalam ruangan bersama anak.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.