Belum ada kepastian tentang alasan mengapa orang yang kehilangan indera penciuman dan perasa mengalami gejala ringan COVID-19.
Meskipun begitu, peneliti mempunyai dugaan bahwa pasien COVID-19 yang mengalami anosmia memiliki gejala ringan karena adanya antibodi tertentu dengan kadar yang lebih tinggi untuk melindungi dari paparan corona.
Dr. Jonathan Overdest, seorang asisten profesor rinologi dan bedah dasar tengkorak di Columbia University, menyatakan bahwa keterkaitan antara anosmia dan gejala ringan COVID-19 belum dapat dipastikan.
Baca Juga: Mulai Kehilangan Indra Penciuman? Segera Atasi Anosmia dengan Cara Ini
Studi tersebut bertolak pada analisis data dari 2.581 pasien COVID-19 di 18 rumah sakit di Eropa.
Berdasar temuan para peneliti, hampir 55 persen pasien COVID-19 dengan gejala ringan mengalami beberapa tingkat anosmia.
Rata-rata para pasien kehilang penciuman dan perasa dalam waktu selama 22 hari.