GridKids.id - Indonesia masih berada di urutan kedua di dunia mengenai penambahan kasus baru COVID-19 dalam sehari.
Tercatat, Selasa (29/6/2021), terdapat 20.467 tambahan pasien baru di Indonesia.
Pemerintah pun bermaksud untuk mempercepat pelaksanaan program vaksinasi COVID-19.
Terlebih, terapat varian baru delta yang sudah merajalela.
Nah, berbica mengenai vaksin, ada 2 jenis vaksin yang umum digunakan di Indonesia. Jenis tersebut adalah vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca.
Apa perbedaan di antara keduanya? Berikut ini ulasannya.
Baca Juga: Tanda Tubuh Terkena COVID-19 di Fase Awal yang Wajib Kita Ketahui
Perbedaan Vaksin Sinovac dan AstraZeneca
Vaksin Sinovac
Sinovac adalah vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi asal Tiongkok, Sinovac.
Sejak pertengahan tahun 2020, vaksin ini menjalani penelitian klinis tahap III.
Jenis ini juga sudah mendapatkan persetujuan untuk penggunaan darurat yang saat ini berlangsung di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Sebelum Menerima Vaksin Covid-19 Konsumsi 5 Makanan Ini, Dapat Meningkatkan Imun Tubuh
Tujuan vaksin ini adalah untuk memicu sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa menimbulkan respons penyakit yang serius.
Metode inactivated virus bukanlah teknologi baru dalam pengembangan sebuah vaksin.
Hal ini menyebabkan metode ini sering digunakan dalam pengembangan vaksin lain seperti polio dan flu.
Vaksin AstraZeneca
AstraZeneca adalah sebuah vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Universitas Oxford, Inggris.
AstraZeneca diberikan melalui suntikan intraotot.
Hal ini pun sesuai dengan riset yang dilakukan oleh Jenner Institute dan Oxford Vaccine Group dari Universitas Oxford.
Vaksin COVID-19 ini berbasis vektor adenovirus simpanse.
Baca Juga: Peduli dengan Masyarakat Indonesia, Diam-Diam Agnez Mo Dirikan Klinik Vaksin COVID-19 Gratis
Artinya, pengembang vaksin dilakukan dengan cara mengambil virus yang biasanya menginfeksi simpanse.
Hal ini kemudian dimodifikasi secara genetik untuk menghidari kemungkinan infeksi parah terhadap manusia.
Virus yang dimodifikasi membawa sebagian dari virus COVID-18 yang disebut protein spike.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.