Find Us On Social Media :

Jangan Sampai Terlewat, Malam Ini Ada 2 Puncak Hujan Meteor, Bagaimana Cara Menyaksikannya?

Puncak Hujan Meteor di Indonesia 27 Juni 2021

GridKids.id - Kids, apakah kamu termasuk penggemar astronomi yang suka mengamati fenomena langit?

Kalau iya, kamu pasti enggak ingin melewatkan dua puncak hujan meteor ini.

Yap! Malam ini, kita bisa menyaksikan dua hujan meteor yang sedang berada di puncaknya, yaitu hujan meteor Bootid dan Scutid.

Baca Juga: Jangan Lewatkan 5 Fenomena Langit Juni 2021, Salah Satunya Puncak Hujan Meteor di Siang Hari

Hujan meteor Bootid sudah dimulai pada 22 Juni dan akan berakhir pada 2 Juli 2021. Sedangkan hujan metor Scutid aktif sejak 2 Juni sampai 29 Juli nanti.

Namun, puncak keduanya akan terjadi pada tanggal 27 Juni malam ini.

Lalu, bagaimana cara menyaksikannya?

Baca Juga: Cara Mengelola Sumber Daya Alam dengan Prinsip Ekoefisiensi

Puncak Hujan Meteor Bootid

Puncak hujan meteor ini akan datang dengan intensitas yang berbeda, antara 0-100 meteor per jam saat di zenit.

Untuk waktunya, puncak hujan meteor Bootid akan terjadi selepas pukul 20.00 waktu setempat.

Baca Juga: Dari Parade Langit sampai Super Blood Moon, Inilah Fenomena Langit Mei 2021 yang Sayang untuk Dilewatkan

Menariknya, kita bisa menyaksikan fenomena astronomi ini dengan mata telanjang dan tanpa alat bantu, lo!

Selain itu, puncak hujan meteor ini juga bisa disaksikan dari semua wilayah di Indonesia.

Untuk waktunya, puncak hujan meteor Bootid akan terjadi selepas pukul 20.00 waktu setempat.

Puncak Hujan Meteori Scutid

Lebih lanjut, selain ada puncak hujan meteor Bootid, malam ini juga akan terjadi puncak hujan meteori Scutid.

Hujan meteor Scutid adalah hujan meteor yang titik radian atau awal kemunculan meteornya terletak di konstelasi sekitar bintang Eta Serpentis (Tejat).

Hujan meteor ini aktif sejak 2 Juni sampai 29 Juli nanti.

Baca Juga: Catat Tanggalnya, Ini Fenomena Langit pada April 2021 yang Sayang Dilewatkan, Salah Satunya Puncak Hujan Meteor

Puncaknya akan terjadi pada hari ini dengan intesnsitas bervariasi antara 2-4 meteor per jam ketika zenit.

Fenomena ini bisa disaksikan dari arah Timur saat awal senja bahari, berkulminasi di sekitar zenit ketika tengah malam dan terbenam di arah Barat ketika fajar bahari berakhir.

Hujan meteori ini diduga berasal dari sisa debu asteroid 2004 CL (331876).

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.