Find Us On Social Media :

Sudah Masuk ke Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan untuk Hadapi Varian Baru COVID-19 dari India?

Virus Corona India Masuk Indonesia

GridKids.id - Saat ini, India sedang mengalami kenaikan kasus virus corona yang tinggi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kalau ada beberapa hal yang jadi penyebab naiknya jumlah kasus COVID-19 di negeri ini.

Pertama adalah pertemuan massal, kedua rendahnya tingkat vaksinasi, dan terakhir munculnya varian baru virus corona yang lebih berbahaya.

Sayangnya, varian baru ini sudah menyebar ke beberapa negara.

Baca Juga: Sudah Lolos Uji Coba, Negara Ini Berhasil Produksi Vaksin COVID-19 Pertama Khusus untuk Hewan

Sebelumnya, dikabarkan kalau varian ini menginfeksi 17 negara dan sebagian besar kasus berada di India, Inggris, Amerika Serikat, dan Singapura.

Namun, baru-baru ini virus tersebut juga sudah masuk ke Indonesia.

Sudah Menyebar di Indonesia

Menteri Kesehatan Bapak Budi Gunadi Sadikin mengatakan kalau varian baru virus corona yang ada di India sudah tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Pada Senin (26/4/21), virus itu diketahui sudah menginfeksi sepuluh orang.

Dari sepuluh orang tersebut, enam di antaranya merupakan kasus impor atau berasal dari luar negeri.

Sedangkan enam lainnya merupakan transmisi lokal, yaitu di Sumatera dua orang, seorang di Jawa Barat, dan seorang lagi di Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Varian COVID-19 dari India yang Lebih Berbahaya Sudah Menyebar ke-17 Negara, Indonesia Termasuk?

Meski enggak dijelaskan lebih lanjut tentang nama varian yang sudah masuk ke Indonesia, tapi Bapak Budi mengatakan kalau varian ini lebih cepat menular.

Misalkan saja kalau virus COVID-19 biasa butuh dua minggu untuk penyebarannya, maka varian baru ini bisa dalam seminggu.

Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk menghadapi mutasi virus yang sudah masuk ke Indonesia ini?

Hal yang Bisa Dilakukan

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Bapak Dicky Budiman, mengatakan kalau apapun varian virus yang muncul, hal yang harus dilakukan enggak berubah.

Langkah-langkah tersebut antara lain:

1. Deteksi dini kasus, antara lain melaksanakan 3T: testing (tes), tracing (pelacakan), treatment (penangangan atau isolasi).

2. Isolasi dan karantina mandiri setelah melakukan tes dan pelacakan kasus.

Baca Juga: Saat Dunia Masih Berjuang Lawan Pandemi COVID-19, Negara Ini Berhasil Gelar Konser dengan 50.000 Penonton

3. Membatasi mobilitas dan interaksi, contohnya saja menjauhi kerumunan dan enggak keluar rumah kalau enggak ada hal mendesak.

4. Pelacakan mutasi virus corona baru yang semakin diperkuat.

5. Mempercepat program vaksinasi untuk kelompok-kelompok masyarakat yang rentan.

Namun yang paling penting, Bapak Dicky mengingatkan kalau masyarakat harus sadar bahwa virus corona belum berakhir.

Maka, masyarakat diharapkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id