Find Us On Social Media :

Varian COVID-19 dari India yang Lebih Berbahaya Sudah Menyebar ke-17 Negara, Indonesia Termasuk?

Virus Corona India

GridKids.id - Virus corona masih jadi pandemi di beberapa negara, Kids. Terutama di India.

Sebelumnya, kasus COVID-19 di negara ini sudah mereda pada September 2020 lalu. Bahkan, kasus menurun selama 30 minggu berturut-turut.

Sayangnya pada pertengahan Februari 2021, kasus kembali naik secara terus-menerus.

Pada Selasa (27/4/2021), negara ini melaporkan sekitar 350.000 kasus COVID-19 baru dalam sehari.

Baca Juga: Mengkhawatirkan dan Menyedihkan, Ini Keadaan Terkini COVID-19 di India, Rumah Sakit Penuh

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kalau ada beberapa hal yang jadi penyebab naiknya jumlah kasus di India.

Pertama adalah pertemuan massal, kedua rendahnya tingkat vaksinasi, dan terakhir munculnya varian baru virus corona yang ganas.

Sayangnya, varian baru ini sudah menyebar ke beberapa negara.

Menyebar ke 17 Negara

Varian baru ini dinamakan B.1.617.

B.1.617 yang punya dua mutasi ini dianggap lebih menular dan menyerang dengan lebih berbahaya.

WHO pun menyatakan kalau mutasi ganda virus corona India ini harus diperhatikan. Terlebih lagi, varian ini sudah muncul di 17 negara.

Baca Juga: Belum Selesai Masalah Virus Corona, Kini India Harus Dipusingkan dengan Hal Lain, Bikin Takut Negara Lain

Melansir Kompas.com, Kamis (28/4/2021), data tersebut didapat dari pengujian 1.200 kasus di database GISAID.

Sebagian besar kasus ini muncul di India, Inggris, Amerika Serikat, dan Singapura.

Hal ini membuat kekhawatiran kalau varian mutasi ganda tersebut akan semakin memperparah pandemi global.

Longgarnya Peraturan

Dalam beberapa hari terakhir, India menghadapi tsunami COVID-19 yang semakin membuat WHO waspada.

Terlebih, sebuah penelitian menunjukkan kalau penyebaran COVID-19 gelombang kedua jauh lebih cepat daripada gelombang pertama.

WHO juga menyoroti kalau faktor lain yang menyebabkan tsunami COVID-19 di India adalah melemahnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Protokol kesehatan di India memang sempat longgar, ditambah beberapa warga yang berkumpul dalam festival keagamaan.

Baca Juga: Alami Gelombang Kedua yang Parah, Gejala Virus Corona di Negara Ini Ikut Berkembang, Apa Saja?

Menurut WHO, studi lebih lanjut mengenai karakteristik B.1.617 dan varian lainnya sangat dibutuhkan untuk mengatasi hal ini.

Selain itu, studi mengenai dampak pada penularan, keparahan, dan risiko infeksi ulang juga enggak kalah penting.

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id