Find Us On Social Media :

Mengkhawatirkan dan Menyedihkan, Ini Keadaan Terkini COVID-19 di India, Rumah Sakit Penuh

Illustrasi pasien Covid-19

GridKids.id - India kini menjadi perhatian dunia karena kasus COVID-19 yang terus naik.

India melaporkan 346.786 kasus infeksi harian pada Sabtu (24/4/2021), ini pun menjadi rekor tertinggi di dunia.

Kenaikkan kasus ini di duga karena masyarakat kembali enggak mematuhi protokol kesehatan.

Nah, karena hal itu berbagai negara turut prihatin dengan apa yang terjadi di India.

Bahkan beberapa negara termasuk Indonesia menerbitkan kebijakan yang menolak sementara waktu para pelaku perjalanan dari India.

Berikut ini keadaan terkini COVID-19 di India yang menjadi rekor tertinggi di dunia.

Baca Juga: Update 10 Negara dengan Kasus COVID-19 Tertinggi di Dunia Per April 2021, Ada Indonesia?

Kondisi Covid-19 di India Semakin Memburuk

Kasus melonjak tajam dan rumah sakit bahkan tak lagi memiliki sisa kamar perawatan.

Melansir BBC, (26/4/2021), rumah sakit yang penuh baik di Delhi, maupun kota lain seperti Noida, Lucknow, Allahabad, dan Indore.

Tidak ada tempat tidur pasien yang tersisa dan banyak pasien yang harus berbagi kasur dengan pasien yang lain.

Bahkan ada kasur yang dipakai untuk tidur dengan kepala bersebelahan.

Ada yang tidur saling berbalik, dengan posisi kepala di atas, satu lagi di posisi bawah.

Tidak Mendapat Ruangan

Rumah sakit di India banyak yang penuh sehingga banyak pasien yang enggak mendapat ruangan.

Mereka pun harus menunggu diberbagai area di rumah sakit, bahkan karena terlambat mendapat pertolongan, mereka harus kehilangan nyawa.

Mereka harus meninggal karena menunggu kamar kosong.

Baca Juga: Puncak Gunung Tertinggi di Dunia Laporkan Kasus COVID-19 Pertama, Seluruh Tim Pendaki Jalani Karantina

Kremasi Massal di India

Tingginya kematian karena COVID-19, sehingga membuat antrean panjang di tempat kremasi.

Bahkan logam alat kremasi rusak dan meleleh karena bekerja non stop untuk proses membakar jasad karena COVID-19.

Oleh karena itu, pemerintah memutuskan kremasi masal di jalanan yang luas, seperti area parkir.

Tabung Oksigen yang Langka

 

Salah satu banyaknya pasien yang meninggal karena rumah sakit yang penuh dengan pasien. Sehingga persediaan tabung oksigen menjadi langka.

Bahkan beberapa pasien memilih untuk menjalani perawatan di rumah, namun lagi-lagi terkendala pada tabung oksigen.

Jika ada pun harganya cukup tinggi dan enggak tersedia tempat jual peralatan medis yang sah.

Dilansir Kompas,com, di pasar gelap harga tabung oksigen pun sangat mahal, sekitar 50.000 rupee atau sekitar Rp 6,9 juta untuk membeli sebuah silinder yang biasanya hanya seharga 6.000 rupee atau sekitar Rp 1,1 juta.,

Bantuan dari Berbagai Negara

Akibat lonjakan kasus COVID-19, sejumlah negara pun memberikan bantuan berupa suplai oksigen.

Negara yang turut membantu adalah Australia, Jerman, Perancis, Pakistan, Saudi Arabia, Singapura, Inggris, dan Amerika Serikat.

Bahkan negara tersebut pun membantu memberi bantuan berupa ventilator, vaksin, alat tes Covid-19, obat-obatan, dan sebagainya.

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id.