Find Us On Social Media :

Vietnam Apresiasi Indonesia yang Telah Menggagaskan Pertemuan Para Pemimpian ASEAN untuk Krisis di Myanmar

Presiden Jokowi bertemu dengan PM Vietnam, Phạm Minh Chinh.

GridKids.id - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres telah menyatakan diadakannya KTT ASEAN untuk menyelesaikan krisis di Myanmar.

Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan implikasi lebih memburuk yang terjadi di seluruh wilayah dan perbatasan sekitaran Myanmar.

Sekedar informasi, sedang terjadi perselihan dan krisis di Myanmar selama beberapa bulan terakhir dan belum mencapai titik temu.

Baca Juga: Perbedaan Struktur dan Sistem Pemilihan Organisasi Internasional PBB, Uni Eropa, dan ASEAN

Nah, karena desakan dari PBB, akhirnya Indonesia tergerak menjadi negara yang menggagaskan pertemuan regional antar negara di kawasan ASEAN.

Perdana Menteri (PM) Vietnam, Phạm Minh Chinh mengapresiasi Indonesia yang telah menggelar pertemuan para pemimpin ASEAN.

(ASEAN Leaders' Meeting) tersebut diadakan pada Sabtu (24/4) guna menentukan solusi menyelesaikan krisis politik di Myanmar.

Indonesia Mengggagaskan KTT untuk Menyelesaikan Krisis Myanmar

Hal tersebut disampaikan oleh Menlu RI, Ibu Retno Marsudi setelah pertemuan bilateral PM Vietnam dan Presiden RI Pak Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (23/4)."Vietnam menyampaikan apresiasi kepemimpinan Indonesia yang menginisiasi ASEAN Leaders Meeting." Ucap Ibu Retno.

Dikutip dari laman resmi Kementrian Luar Negeri RI, PM Vietnam menyatakan bahwa kasus ini harus segera dihentikan di Myanmar.

Baca Juga: Perlu Diketahui, Ini 11 Ibu Kota Negara Anggota Perhimpunan ASEANDalam pertemuan bilateral ini, Presiden Jokowi dan PM Minh Chinh bertukar pikiran mengenai situasi terakhir di Myanmar.

Kedua pemipin ini menyatakan keprihatinannya atas krisis yang telah melanda di satu negara penuh dalam kawasan tersebut.

Namun, sesuai dengan prinsip ASEAN, negara lain enggak berhak ikut campur dan hanya berperan sebagai negosiator.

Masalah Krisis di Myanmar

Masalah ini pun harus sepenuhnya diselesaikan oleh Myanmar, kecuali PBB ikut serta dan membawa krisis ini dalam KTT Internasional.Presiden Jokowi, melalui Ibu Retno, menyatakan sikap Indonesia sejak awal terkait krisis Mynamar bahwa memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar."Dialog inklusif harus dilakukan agar demokrasi, keamanan, perdamaian, dan stabilitas dapat segera dikembalikan di Myanmar," ujarnya.

Baca Juga: Sejarah dan Definisi Hak Veto PBB, Negara Mana Sajakah yang Punya 'Hak Spesial' Ini?ASEAN Leaders Meeting (ALM) diadakan hari ini di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu (24/4).

ALM adalah insiatif Indonesia dan sebuah tindak lanjut Presiden Jokowi dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah selaku, Ketua ASEAN saat ini.Pertemuan pemimpin ASEAN ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang terbaik bagi Myanmar.

"Bapak Presiden menekankan bahwa ALM ini semata dilakukan atau diselenggarakan untuk kepentingan rakyat Myanmar," ujar Ibu Retno.

----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id