Find Us On Social Media :

Punya Segudang Prestasi, Ini Profil Irene Sukandar Grand Master Catur yang Bakal Bertanding Melawan Dewa Kipas Sore Nanti

Irene Sukandar

GridKids.id - Saat ini nama Kak Irene Sukandar tengah menjadi perbincangan.

Pecatur Indonesia yang bertitel Grand Master (GM) akan melakoni pertandingan persahabatan melawan Pak Dadang Subur "Dewa Kipas"

Pertandingan persahabatan akan disiarkan secara langsung di channel YouTube Deddy Corbuzier, sore nanti Senin (22/3/2021) pukul 15.00 WIB, Kids.

Baca Juga: Menjadi Kompetisi Terakbar di Eropa dan Dunia, Tim Enggak Terkenal Ini Pernah Menjuarai Liga Champions

Nama Pak Dadang Subur atau " Dewa Kipas"  tengah menjadi perhatian publik beberapa pekan ini.

Karena Dewa Kipas menggemparkan situs catur virtual Chess.com saat berhasil mengalahkan akun GothamChess.

GothamChess sendiri memiliki nama nama asli Levy Rozman, seorang pecatur International Master, Kids. 

Bukan hanya GothamChess, Dewa Kipas berhasil meraih kemenangan 27 gim beruntun, Kids. 

Namun kemenangan tersebut dianggap enggak wajar oleh GothamChess sendiri serta pengamat catur.

Karena, kecepatan dan akurasi permainan Dewa Kipas enggak wajar, Kids. 

Kontoversi tersebut berdampak pada pihak Chess.com memblokir akun Dewa Kipas karena dinilai enggak fair play.

Baca Juga: Fakta Aprilia Manganang Mantan Atlet Voli Indonesia, Saat SEA GAMES 2015 Sempat Dikira Atlet Pria

Dengan diblokirnya akun Dewa Kipas, membuat warganet serta penggemar Dewa Kipas menunggu bertanding di dunia nyata.

Namun, banyak GM yang menolak tantangan dari Dewa Kipas secara langsung di dunia nyata.

Hingga akhirnya GM Irene Sukandar menerima tantangan dari Dewa Kipas.

Profil Irene Sukandar

Nama GM Irene Sukandar sendiri sudah enggak asing di kalangan pecatur nasional hingga internasional, Kids. 

Perempuan kelahiran Jakarta, 7 April 1992 ini dikenalkan dengan permainan catur oleh sang ayah.

Saat itu, sang ayah sedang mengajari Kaisar Jenius Hakiki, kakak laki-laki Kak Irene, bermain catur.

Baca Juga: Pemain Luar Negeri Juga Dipanggil, Ini Daftar Lengkap Pemain Timnas U-22 Pilihan Pelatih Shin Tae Yong untuk Persiapan SEA Games 2021

Nah, kemudian ketertarikan pada catur membuat Kak Irene Sukandar dimasukkan ke sekolah catur Utut Adianto pada tahun 1999 oleh sang ayah, Kids. 

Seiring latihan yang keras sejak dini, Kak Irene Sukandar pun mulai diperhitungkan sejak bersekolah catur.

Dengan latihan yang rutin, Kak Irene Sukandar meraih gelar juara pertama kali ketika masih kelas IV SD, Kids. 

Namun, Kak Irene Sukandar enggak berhenti sampai disitu saja, Kids. 

Untuk meningkatkan kemampuannya Kak Irene Sukandar ikut bertarung di sektor putra.

Hasil tersebut membuahkan hasil baik karena Kak Irene Sukandar meraih beragam prestasi dan penghargaan, baik di dalam maupun luar negeri, Kids. 

Baca Juga: Perbedaan ASEAN, Asian Games, dan SEA Games, Jangan Sampai Tertukar

Bukan hanya itu, Kak Irene Sukandar juga berhasil mendapatkan gelar master nasional wanita termuda di Indonesia.

Saat itu, Kak Irene Sukandar berhasil meraih posisi sepuluh besar.

Ketika menduduki bangku SMP, Kak Irene Sukandar dianugerahi gelar Master dari Federasi Catur Dunia (FIDE).

Kak Irene Sukandar menjadi orang Indonesia pertama yang meraih gelar Grand Master Internasional Wanita (GMIW), Kids. 

Dengan torehan yang sangat bagus di dunia catur sejak usia dini, membuat Kak Irene Sukandar dipanggil oleh Timnas catur Indonesia.

Saat mewakili Indonesia dalam ajang SEA Games Vietnam 2003, Kak Irene mendapat dua medali perak, Kids. 

Baca Juga: Bukan Cuma Perkara Fasilitas, Pelatih Asal Spanyol Sebut Makanan Ini Jadi Musuh Utama Timnas Indonesia

Selain itu, Kak Irene Sukandar pernah menjadi atlet termuda saat ajang SEA Games Vietnam, saat itu Kak Irene berusia sebelas tahun.

Pada tahun 2014 Kak Irene Sukandar menyandang gelar baru, yaitu Master Internasional (IM).

Prestasi Kak Irene Sukandar

Juara 3 Kelompok Umur (KU) 10 Kejuaraan Catur ASEAN, Singapura (2002). 

Juara 4 KU 10 tahun Kejuaraan Catur ASEAN, Malaysia (2003). 

Dua medali perak pada SEA Games Vietnam (2003). 

Peringkat ke-9 Kejuaraan Dunia Junior Yunani (2003). 

Medali perak Olimpiade Catur papan tiga, Spanyol (2003). 

Peringkat ke-14 Kejuaraan Dunia Junior di bawah 14 tahun di Pulau Kreta, Yunani (2004). 

Baca Juga: Jago Memainkan si Kulit Bundar, Berikut Prestasi Zahra Musdalifah Kapten Timnas Putri Indonesia

Medali perak Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun, Singapura (2004). 

Imbang 3-3 dalam dwitarung melawan GMW Corke (juara 1 Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura) (2005). 

The Best Woman Player pada Malaysia Open (2008). 

Imbang 2-2 melawan IM Tania Sachdev dalam dwilomba JAPFA (2010). 

Juara 1 dalam Brunei Invitational IM Tournament 1 dan juara 2 dalam Brunei Invitational IM Tournament 2 (2010). 

Medali Perunggu di 26th SEA  Games, Indonesia (2011). 

The Best Woman Player di Queenstown Chess Classic, Selandia Baru (2012). 

Juara 1 Asian Continental Chess Championship, Vietnam (2012). 

Juara 1 The 5th Alexander the Great Open Championship 2013 di Chalkidiki, Yunani (2013). 

Baca Juga: Tolak Tawaran Klub Premier League, Bek Asal Indonesia Elkan Baggott Pilih Perpanjang Kontrak di Ipswich Town

The Best Woman Player di Grand Europe Open Albena, Bulgaria (2013). 

Medali Emas International Chess Rapid pada 27th SEA Games 2013 di Nay Pyi Taw, Myanmar (2013). 

Juara 1 Australian Women's Masters di Melbourne, Australia (2014). 

Juara 1 Asian Continental Chess Championship di Sharjah, Uni Emirat Arab (2014).

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id