GridKids.id - Kids, apakah kamu tahu gunung tertinggi di Indonesia?
Yap! Jayawijaya dinobatkan sebagai puncak tertinggi di Nusantara.
Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 4.884 mdpl (meter diatas permukaan laut) yang membentang luas di tanah Papua.
Baca Juga: Dijuluki Sebagai Atap Dunia, Ternyata Gunung Ini Terus Bertambah Tinggi, Ini Fakta-faktanya
Gunung Jayawijaya dinobatkan sebagai atap pelindung Indonesia yang dikenal juga dengan sebutan Gunung Cartenz Pyramida.
Letak Jayawijaya berada di Provinsi Papua yang membentang luas hingga negara tetangga, Papua Nuigini.
Nah, Kids, puncak Jayawijaya ini punya beberapa keunikan, lo. Apa saja sih? Yuk simak ulasannya!
1. Masuk ke dalam seven summits
Seven summits adalah merupakan sebutan bagi gunung-gunung tertinggi dari tujuh benua di dunia.
Banyak pendaki lokal dan mancanegara yang datang dan tertarik untuk mencapai Puncak Jayawijaya.
2. Memiliki salju abadi
Indonesia adalah negara beriklim tropis karena dilintasi oleh garis lintang memanjang bernama garis khatulistiwa.
Baca Juga: Dinobatkan Sebagai Puncak Tertinggi di Tanah Jawa, Ini Potret Gunung Semeru yang Bikin Takjub
Sehingga sangat mustahil jika terdapat sebuah salju, namun, nyatanya keajaiban terjadi di puncak Jayawijaya.
3. Pendakian termahal
Pendakian puncak Cartenz membutuhkan biaya yang cukup mahal, bahkan dikabarkan lebih mahal dari puncak tertinggi di dunia, Mount Everest.
Kelompok pendakian yang berisi lima orang di dalamnya harus membayar sekitar Rp 55 juta per orang.
4. Orang Austria yang pertama kali menggapai puncaknya
Pada tahun 1962, untuk pertama kalinya puncak Jayawijaya di jamahi oleh manusia.
Orang yang pertama kali menggapai puncak, Heinrich Harrer yang merupakan seorang pria berkebangsaan Austria.
Heinrich dibantu bersama 3 anggota ekspedisi lainnya, yakni Russell Kippax, Bertus Huizenga dan Robert Philip Temple.
Baca Juga: 5 Urutan Gunung Tertinggi di Pulau Jawa yang Jadi Favorit Para Pendaki
5. Selain salju, puncak Cartenz juga memiliki gletser
Glester adalah lapisan es yang terbentuk akibat tumpukan salju selama puluhan tahun.
Hal ini merupakan sebuah keuntungan sebagai sumber persediaan air tawar untuk kawasan yang berada di sekelilingnya.
6. Asal-usul nama Cartenz
Nama Carstensz diambil dari cerita sejarah pada tahun 1623, saat pelaut Belanda, Jan Carstensz.
Jan Carstensz melihat puncak tersebut melalui teropong dalam pelayarannya melintasi pantai selatan Laut Arafura.
----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id