GridKids.id - Program vaksinasi COVID-19 telah resmi dimulai di Indonesia beberapa waktu lalu, Kids.
Bapak Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang secara resmi disuntik vaksin COVID-19.
Saat ini vaksin yang dipergunakan di Indonesia adalah vaksin dari Sinovac.
Penggunaan vaksin COVID-19 tersebut sudah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).
Vaksin tersebut disetujui penggunaannya untuk Emergency Use Authorization (EUA), yakni untuk penggunaan dalam kondisi darurat dalam rangka mengatasi pandemi COVID-19.
Baca Juga: Masih Membuat Bingung, Inilah 3 Hal Penting Mengenai Vaksin COVID-19 yang Sering Jadi Pertanyaan
Baca Juga: Ternyata Tak Semua Bisa Diberi Vaksin, Ini Daftar Orang yang Enggak Boleh Divaksin COVID-19
Vaksin COVID-19 memang menjadi harapan baru bagi masyarakat di dunia, Kids.
Namun, jangan salah. Setelah mendapatkan vaksinasi bukan berarti kita otomatis kebal dari ancaman infeksi virus dan bisa bebas dari COVID-19, lo.
Setelah divaksin, kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Kids.
Wah, mengapa begitu, ya? Kita simak alasannya berikut ini, yuk!
Tetap Wajib Terapkan Protokol Kesehatan
Setelah mendapatkan vaksinasi COVID-19, kita tetap wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Soalnya, ada kemungkinan untuk terinfeksi virus corona sebelum atau sesudah vaksinasi, lo.
Hal itu disampaikan oleh Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik dari Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), dr R Ludhang Pradipta R., M. Biotech, SpMK.
Perlu kita ketahui, vaksin membutuhkan waktu untuk bekerja dan akhirnya bisa melindungi tubuh kita secara maksimal.
Makanya, di masa awal setelah divaksin, kita pun masih bisa terinfeksi virus corona, Kids.
Nah, melakukan protokol kesehatan secara ketat baik sebelum dan sesudah divaksin bisa mencegah tubuh dari risiko infeksi virus corona.
Baca Juga: Setelah Divaksin COVID-19 Ternyata Kita Masih Bisa Menularkan Virus Corona, Kok Bisa?
Baca Juga: Apa Itu Vaksin? Berikut Ini Penjelasan dan Perbedaannya dengan Obat
Vaksin Bukanlah Obat
Tahukah kamu? Vaksin itu berbeda dengan obat, Kids.
Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk COVID-19.
Nah, yang sudah mulai beredar adalah vaksin COVID-19 ya
Vaksin bukan obat yang efeknya bisa dirasakan dalam waktu singkat setelah dilakukan penyuntikan.
"Vaksin bukan obat yang efeknya bisa dirasakan dua jam atau sehari sampai dua hari," ungkap Dokter Ludhang sebagaimana dilansir dari laman Kompas.com.
Setelah divaksin, tubuh kita masih memerlukan waktu selama beberapa minggu untuk membangun sistem kekebalan tubuh, Kids.
O iya, setelah divaksin, tubuh juga bisa merasakan beberapa reaksi, salah satunya adalah demam.
Dokter Ludhang mengungkapkan bahwa itu merupakan hal yang normal karena tubuh berarti sedang mulai membangun perlindungan atas COVID-19.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id