GridKids.id - Kids, apa kamu tahu bentu-bentuk interaksi sosial?
Interaksi sosial dibagi menjadi dua bentuk, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif. Kali ini, kita akan fokus membahas tentang proses disosiatif.
Proses disosiatif punya empat jenis, yaitu persaingan, kontravensi, pertikaian dan konflik.
Namun sebelum membahasnya lebih jauh, apa kamu sudah tahu pengertian dari interaksi sosial?
Interaksi sosial adalah hubungan antara seseorang dengan lainnya, seseorang dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
Ada dua syarat penting agar interaksi sosial bisa terjadi, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi.
Nah, sekarang kita cari tahu lebih jauh tentang salah satu bentuk interaksi sosial ini, yuk!
Baca Juga: Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial, Proses Asosiatif dan Disosiatif
Apa Itu Proses Disosiatif?
Proses sosial disosiatif adalah keadaan sosial yang kurang harmonis, Kids.
Hal ini diakibatkan karena adanya pertentangan antar anggota di dalam suatu tatanan masyarakat.
Nah, ketidaktertiban sosial (social disorder) ini memunculkan disintegrasi sosial akibat pertentangan antar-anggota masyarakat tersebut.
Proses sosial disosiatif juga disebut proses sosial disintegratif atau disjungtif.
Meski proses ini menghambat pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, tapi proses disasosiatif juga punya banyak manfaat.
Tanpa proses disosiatif, masyarakat akan cenderung enggak berkembang dan enggak punya keinginan untuk maju.
Proses sosial disosiatif ini meliputi:
Baca Juga: Apa Itu Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif? Ini Penjelasan dan Jenisnya
1. Persaingan
Persaingan adalah suatu proses sosial saat ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.
Persaingan terjadi saat beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya sangat terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum.
Ada beberapa fungsi persaingan yaitu :
- Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang sama-sama menuntut dipenuhi, padahal sulit dipenuhi semuanya secara serentak.
- Menyalurkan kepentingan serta nilai-nilai dalam masyarakat, terutama kepentingan dan nilai yang menimbulkan konflik.
- Menyeleksi individu yang pantas memperoleh kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya.
- Kontravensi
2. Kontravensi
Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka.
Penyebabnya adanya perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dengan kalangan lain dalam masyarakat, atau dengan pendirian masyarakat.
Menurut Leopold von Wise dan Howard Becker, bentuk kontravensi adalah:
- Kontravensi umum, misal penolakan, mengancam pihak lain, perlawanan.
- Kontravensi sederhana, misal menyangkal pernyataan orang di depan umum.
- Kontravensi intensif, misal penghasutan atau penyebaran isu.
- Kontravensi rahasia, misal pembocoran rahasia.
- Kontravensi taktis, mengejutkan pihak lain, provokasi, dan intimidasi.
Baca Juga: Apa Itu Interaksi Sosial? Ini Pengertian, Syarat, dan Ciri-Ciri Interaksi Sosial
3. Pertikaian
Pertikaian merupakan bentuk lanjut kontravensi artinya perselisihan sudah bersifat terbuka.
Terjadi karena perbedaan antara kalangan tertentu dalam masyarakat semakin tajam.
Pertikaian bisa muncul bila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain dengan cara ancaman atau kekerasan.
4. Konflik
Konflik secara umum memang sering terjadi di dalam masyarakat sebagai gejala sosial yang alami.
Konflik adalah proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.
Baca Juga: Jenis Interaksi Sosial dan Faktor yang Memengaruhi Interaksi Sosial
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id.