Find Us On Social Media :

Usianya Baru 15 Tahun, Sosok Ilmuwan Muda Ini Dinobatkan Jadi 'Kid of The Year' Pertama Majalah Time

Gitanjali Rao

GridKids.id - Majalah Time menetapkan seorang pelajar yang baru berusia 15 tahun sebagai “Kid of The Year”.

Sosok pelajar yang menyandang “Kid of The Year” pertama versi majalah Time tersebut bernama Gitanjali Rao.

Gitanjali Rao merupakan ilmuwan muda yang saat ini masih duduk di bangku sekolah menengah di Colorado, Amerika Serikat, lo.

Baca Juga: Padahal Masih Remaja, Tapi Greta Thunberg Jadi Inspirasi Anak-Anak Sedunia, Apa Kehebatannya?

Seperti apa karya Gitanjali Rao? Mengapa ia sampai dinobatkan sebagai “Kid of The Year”, ya?

Kita cari tahu bersama tentang sosok remaja inspiratif ini, yuk!

Unggul dari 5.000 Nominasi Lain

Menurut catatan, Time sudah mempersembahkan “Person of the Year” selama 92 tahun terakhir.

Sosok termuda yang dinobatkan dalam penganugerahan tersebut adalah seorang aktivis iklim Swedia, yakni Greta Thunberg.

Ketika itu, saat dinobatkan Greta Thunberg baru berusia 16 tahun, lo.

Nah, "Kid of The Year" ini adalah ajang penganugerahan yang pertama kali dihadirkan oleh Time, Kids.

Dalam penganugerahan tersebut, Time dan Nickelodeon menyatakan ingin mengakui para pemimpin generasi termuda AS yang sedang naik daun, Kids.

Baca Juga: Urutan Negara Terkaya di Dunia, Indonesia Ada di Posisi Berapa?

Gitanjali Rao berhasil terpilih sebagai "Kid of The Year" setelah dinilai menjadi yang paling unggul di antara 5.000 nominasi lainnya.

Rao adalah ilmuwan muda yang membuat sebuah aplikasi untuk mengatasi masalah air minum yang terkontaminasi, penindasan di dunia maya, kecanduan opioid, dan berbagai masalah sosial lainnya, Kids.

Menurut Time, Rao terpilih karena menonjol dengan menciptakan komunitas global, inovator muda, dan menginspirasi orang untuk mengejar tujuannya.

Mulai Sedari Kecil

Rao selalu menegaskan bahwa memulai dari kecil bukan masalah selama kita menyukainya.

Rao sendiri bahkan sedari dini sudah membuat berbagai inovasi, lo.

Pada usia 12 tahun, Rao mengembangkan perangkat portabel untuk mendeteksi timbal dalam air.

Enggak hanya itu, Rao juga menciptakan perangkat bernama Epione yang dapat mendiagnosis kecanduan resep opioid sejak awal.

Rao juga membuat aplikasi bernama Kindly. Aplikasi tersebut menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu mengatasi penindasan di dunia maya, Kids.

Baca Juga: Keren, Miniatur Sepeda dari Bahan Sederhana Buah Karya Anak Muda Indonesia Ini Mendunia, Sampai Dipesan Pebalap Alex Marquez

Aplikasi Kindly bekerja dengan cara saat anak remaja mengetikkan kata atau frase tertentu maka nantinya akan tahu apakah kata itu termasuk penindasan atau enggak. Canggih, ya?

Nah, hal itu bisa menjadi pertimbangan apakah akan mengedit atau melanjutkan mengirim kata atau frase tersebut, Kids.

Selanjutnya, yang terbaru Rao membuat alat untuk mendeteksi air yang terkontaminasi.

Alat tersebut mampu melihat benda bergerak termasuk senyawa parasit yang ada di dalam air, lo.

Dunia Sains

Dalam sebuah sesi wawancara Time, Rao mengatakan kepada aktris Angelina Jolie bahwa ia mulai terjun di dunia sains sejak dini untuk memperbaiki kondisi sosial.

Rao juga mengungkapkan bahwa dirinya terinspirasi dari the drinking water crisis di Flint, Michigan.

Darinya, Rao terinspirasi untuk mengembangkan cara mendeteksi kontaminan yang bisa mengirimkan hasil ke handphone.

Rao memberi tahu Jolie bahwa dirinya masih berusia sepuluh tahun saat memberi tahu orang tuanya kalau dirinya ingin meneliti teknologi sensor tabung nano karbon di laboratorium penelitian kualitas Air Denver.

Nah, teknologi sensor tersebut melibatkan molekul atom karbon yang dapat mendeteksi perubahan kimiawi termasuk bahan kimia dalam air, Kids.

Baca Juga: Keren! Album Terbaru BTS Tembus Puncak Billboard 200 dan Nyaris Samai Rekor The Beatles

Rao menyebut bahwa di masa depan pekerjaan akan dilakukan oleh generasinya.

Nah. kalau nanti enggak ada orang lain yang melakukan itu, maka ia akan bersedia melakukannya.

Sekarang ini Rao sudah bekerjasama dengan berbagai sekolah di pedesaan, museum, organisasi sains, dan berbagai institusi untuk menyelenggarakan lokakarya inovasi untuk ribuan siswa.

“Kami memiliki sains dalam segala hal yang kami lakukan, dan saya pikir itu hal terbesar yang harus diungkapkan, sains itu keren, berinovasi itu keren, dan siapa pun bisa menjadi inovator,” ungkap Rao.

Apakah kamu juga menyukai dunia sains, Kids?

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id