Find Us On Social Media :

Jangan Sampai Terlewat! Ini Berbagai Fenomena Langit di Bulan Desember 2020, Salah Satunya Hujan Meteor

Fenomena Langit di Bulan Desember 2020

GridKids.id - Kids, apa kamu suka mengamati fenomena langit?

Fenomena langit atau fenomena astronomi memang sangat menarik, terutama kalau bisa diamati dari rumah.

Nah, di bulan Desember 2020, ada beberapa fenomena langit yang bisa kita saksikan.

Fenomena ini mulai dari asteroid yang lewat dekat Bumi, gerhana Matahari total, sampai puncak hujan meteor.

1. " Asteroid" 2020 SO: 1 Desember 2020

Pada hari ini, Selasa (1/12/2020) akan ada "Asteroid" 2020 SO yang lewat dekat bumi.

Benda langit ini ditemukan pada September 2020 oleh sistem penyigian langit Pan-STARRS di Observatorium Haleakala, Hawaii, Amerika serikat.

Namun, "asteroid" 2020 SO diduga kuat bukanlah asteroid. Melainkan sampah antariksa roket tingkat 2 (Centaur) dari misi antariksa tak-berawak Surveyor 2 yang ditujukan ke Bulan.

Baca Juga: Apa Itu Asteroid, Komet, Meteoroid, Meteor, dan Juga Meteorit?

2. Puncak hujan meteor Geminid: 13-14 Desember 2020

Hujan meteor Geminid adalah hujan meteor yang terkenal punya intensitas besar, yaitu lebih dari 100 meteor per jam.

Dinamakan hujan meteor geminid karena meteor-meteor Leonid seakan-akan berasal dari rasi gemini, padahal sesungguhnya berasal dari remah-remah komet enggak dikenal.

3. Gerhana Matahari Total: 14 Desember 2020

Pada bulan Desember 2020 ini, Gerhana Matahari Total (GMT) akan kembali terjadi pada Senin (14/12/2020).

Sayangnya, GMT kali ini cuma melintasi benua Amerika bagian selatan, tepatnya Chile dan Argentina.

Pita umbra dari gerhana ini cuma selebar 90 km dengan durasi maksimum totalitas adalah 130 detik di Rio Negro, Argentina. 

Baca Juga: Apa Itu Gerhana Matahari? Inilah Pengertian dan Jenis-jenisnya

4. Bulan sabit termuda : 14 Desember 2020

Bersamaan dengan GMT di benua Amerika, langit Indonesia akan mendapati bulan sabit termuda atau hilal awal Jumadal Ula 1442  H pada Senin (14/12/2020).

Di Indonesia, bulan diperhitungkan akan setinggi -5,75 derajat sampai -4,25 derajat pada saat Matahari terbenam, jadi diprakirakan sudah terbenam lebih dulu kala Matahari terbenam.

5. Titik balik selatan Matahari: 21 Desember 2020

Titik balik selatan Matahari ini biasanya juga disebut dengan winter solstice atau titik balik musim dingin.

Solstice adalah fenomena di mana gerak semu tahunan Matahari menjangkau kedudukan di atas Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn) atau garis lintang 23 derajar 27 LS.

Kalau diamati dari Indonesia, maka sebelum winter solstice terjadi, Matahari seakan-akan berpindah bertahap ke selatan dari hari ke hari. 

Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat! Malam Ini Gerhana Bulan Penumbra Terakhir di 2020, Bisa Diamati dari Indonesia

6. Konjungsi besar Jupiter-Saturnus : 21 Desember 2020

Konjungsi besar (agung) Jupiter-Saturnus adalah peristiwa sejajarnya planet Jupiter dan Saturnus dalam satu garis bujur ekliptika yang sama.

Pada fenomena ini, seakan-akan berkumpul di lokasi yang sama kalau dilihat dari Bumi.

Uniknya, konjungsi besar antara planet Jupiter dan Saturnus seperti ini cuma terjadi 19,85 tahun sekali.

7. Asteroid 501647 (2014 SD224): 25 Desember 2020

Pada Jumat (25/12/2020), asteroid 501647 (2014 SD224) yang punya diameter 123 meter ini akan lewat dekat Bumi.

Asteroid 501647 (2014 SD224) adalah asteroid dekat-bumi kelas Aten, jadi punya orbit yang bisa bersinggungan dengan orbit Bumi.

Adapun, kondisi asteroid ini lewat di dekat bumi akan berada dalam jarak 7,9 kali lipat jarak rata-rata Bumi-Bulan.

Baca Juga: Catat Tanggalnya! Ini Berbagai Fenomena Langit November 2020 yang Sayang Dilewatkan, Banyak Asteroid Mendekat ke Bumi

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id.