Find Us On Social Media :

Keren! Cuma Bermodal Hobi Main Game, Anak Kembar Ini Sukses Bikin Orang Tua Bangga, Kok Bisa?

Ben dan Matthew Horton

GridKids.id - Biasanya, oran tua akan mengomeli anaknya yang kecanduan bermain game, Kids. Namun, berbeda dengan orangtua Ben dan Matthew Horton.

Ben dan Matthew Horton dari kecil sudah sangat menyukai dunia game.

Eits, tapi berbeda dengan kebanyakan orang yang cuma bermain game untuk bersenang-senang.

Sejak culu, Ben dan Matthew sudah bisa mencari uang sendiri lewat game, lo!

Bahkan, lewat hobinya itu, keduanya bisa membantu melunasi utang hipotek rumah orang tua mereka yang berada di Norfolk, Inggris.

Ben dan Matthew, yang sekarang berusia 20 tahun, pertama kali mendapat penghasilan dari game sebesar 600 poundsterling (sekitar Rp 11,3 juta), saat keduanya masih berumur 13 tahun.

Sang ayah, Mark Horton, pada awalnya kaget saat mengetahui kedua putranya punya saldo sebesar itu di rekening tabungan mereka.

Ia merasa curiga kedua anaknya mendapat uang sebanyak itu dengan cara yang salah. Namun, pemikiran tersebut cuma sebatas prasangka buruk saja.

Hal ini karena kedua putra Mark justru terpikat dengan video game.

Baca Juga: Keren! Game Buatan Indonesia Ini Akan Hadir di PS5, Ajak Pemain Berpetualang dengan Nuansa Khas Nusantara

Berubah Jadi Hal Positif

Yup! Berbeda dari remaja kebanyakan, rasa kecanduan yang dialami Ben dan Matthew malah menimbulkan hal yang positif.

Semua bemula dari online game bernama Roblox, sebuah online game gratis yang memungkinkan penggunanya mendesain permainan (minigame) mereka sendiri, dan memainkan game kreasi pemain lain.

Karena gemar memainkan online game tersebut, Ben dan Matthew memutuskan untuk mencoba membuat kreasi mini-game mereka sendiri.

Keduanya pun menciptakan game Boat Ride, sebuah mini-game bertemakan dunia fantasi layaknya Disney World.

Awalnya, Boat Ride bisa dinikmati oleh pemain secara gratis. Lalu, Ben dan Matthew memutuskan untuk menghadirkan fitur premium di dalam mini-game buatan mereka.

Fitur premium memungkinkan pemain lain untuk bisa terbang menjelajahi dunia Boat Ride menggunakan jet-pack.

Keduanya mematok harga sebesar 5 poundsterling (sekitar Rp 94.000) kepada setiap pemain yang ingin menikmati fitur tersebut.

"Kami cuma mendapatkan uang saku sebanyak 1 poundsterling (sekitar Rp 18.000) setiap minggunya. Jadi, 5 poundsterling pertama sangatlah berarti bagi kami," kata Matthew.

Seiring berjalannya waktu, para pemain lain mulai berdatangan untuk memainkan mini-game besutan si kembar.

Alhasil, keduanya sukses mengumpulkan dana sebesar 600 poundsterling (sekitar Rp 11,3 juta) cuma dari game buatan mereka.

Enggak berhenti sampai di situ saja, keduanya berniat untuk mengasah kemampuan mereka di bidang video game.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Impostor Syndrome, Ternyata Bisa Dialami Oleh Setiap Orang

Membuat Orang Tua Bangga

Ben memilih untuk mendalami bahasa pemrograman dan belajar desain antarmuka, sedangkan Matthew memproduksi video untuk memasarkan game bikinan mereka.

Uniknya, mereka mempelajari semua hal tersebut murni dari internet, lo.

Pada usia 16 tahun, keduanya mengambil langkah besar dengan keluar dari sekolah untuk konsentrasi di bidang yang mereka jalani.

"Kami enggak mengikuti pelatihan formal. Kami cuma belajar sendiri dan mengulangi semua prosesnya," lanjut Matthew.

Mereka juga membuat game Guest World dan sebuah film game petualangan berjudul The Last Guest, yang diangkat berdasarkan game buatannya itu.

Pada tahun pertama setelah peluncurannya, The Last Guest tersebut berhasil menghasilkan keuntungan sebesar 67.000 poundsterling (sekitar Rp 1,2 miliar).

"The Last Guest sudah disaksikan selama lebih dari 100 juta penonton dan punya waktu penayangan lebih dari 25 juta jam di YouTube," ungkap Matthew. 

Film berdurasi satu setengah jam itu juga membantu mendongkrak jumlah pemain Guest World sampai lebih dari 40 persen.

Saat ini, Ben dan Matthew sudah menciptakan lebih dari 20 mini-game di dalam platform game Roblox dan Roleplayer World.

Kini, dalam usianya yang menginjak 20 tahun, Ben dan Matthew telah berhasil meraup keuntungan sebanyak 100.000 poundsterling (sekitar Rp 1,8 miliar).

Dengan uang tersebut, keduanya bisa melunasi utang orang tua sekaligus membiayai kuliah kedua saudara kandungnya, yakni Rebecca dan Edward.

Tentu saja, orang tua mereka sangat bangga dengan pencapaian Ben dan Matthew.

Baca Juga: Apa Itu Among Us? Game Populer yang Asyik Dimainkan Ramai-Ramai

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id.