Find Us On Social Media :

Catat Waktunya, Ini 4 Fenomena Astronomi di Minggu Ini yang Sayang Dilewatkan, Salah Satunya Puncak Hujan Meteor Leonid

Fenomena astronomi (ilustrasi)

GridKids.id - Siapa yang suka mengamati beragam fenomena astronomi, nih?

Nah, di minggu ketiga bulan November ini ada beberapa fenomena astronomi yang menarik sehingga sayang untuk dilewatkan, lo.

Salah satu fenomena yang akan terjadi adalah puncak hujan meteor Leonid, Kids.

Informasi tersebut dirilis oleh Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pussainsa Lapan).

Lalu, ada fenomena apa lagi, ya?

Supaya enggak ketinggalan berbagai fenomena langit minggu ini, kita cari tahu bersama, yuk!

Baca Juga: Enggak Banyak yang Tahu, Inilah Perbedaan Asteroid, Komet, Meteoroid, Meteor, dan Meteorit

1. Puncak Hujan Meteor Leonid

Menurut Lapan, hujan meteor Leonid adalah hujan meteor yang titik radian atau titik muncul meteornya berada di Leo.

Fenomena hujan meteor Leonid ini pada dasarnya sudah ini sejak tanggal 6 November 2020 dan berlangsung hingga 30 November 2020 mendatang, Kids

Namun, puncak hujan meteor Leonid akan terjadi pada Rabu, 18 November 2020.

Fenomena tersebut bakal terjadi sekitar saat terbit Matahari ketika berada di titik tertinggi atau kulminasi, Kids.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Penemuan Gumpalan Merah yang Misterius Sita Perhatian Para Ahli, Mahkluk Apa Sebenarnya Ini?

Peristiwa hujan meteor Leonid dapat disaksikan sejak pukul 00.30 WIB hingga terbit Matahari pada pukul 05.25 WIB.

Untuk wilayah Indonesia, intensitasnya adalah berkisar 11 meteor per jam untuk Pulau Rote hingga 14 meteor per jam untuk Pulau Weh.

Sementara ketinggian titik radian saat kulminasi bervariasi, Kids, yakni mulai 52 derajat untuk Pulau Rote hingga 69 derajat untuk Pulau Weh.

2. Deklinasi Maksimum Selatan Bulan

Pada 18 November 2020 pukul 18.27 WIB, Bulan akan berada pada deklinasi maksimum selatan.

Deklinasi maksimum selatan Bulan berarti bulan terletak pada posisi paling selatan dari ekuator langit, Kids.

Nah, fenomena deklinasi maksimum selatan Bulan kali ini adalah 24,9 derajat dengan ketinggian Bulan di Indonesia ketika kulminasi bervariasi antara 59,1 derajat untuk Pulau Weh hingga 76,1 derajat untuk Pulau Rote.

Baca Juga: Bulan Purnama Strawberry dan Gerhana Bulan Penumbra Baru Saja Hiasi Langit Indonesia, Seperti Ini Penampakannya

Kulminasi terjadi pada pukul 14.45 WIB dan saat itu Bulan berada di arah selatan.

Nah, Bulan terletak di konstelasi Sagitarius, Kids.

Bulan berada di atas ufuk sejak pukul 08.30 WIB hingga pukul 21.00 WIB dari arah timur ke tenggara hingga Barat-Barat Daya.

3. Tripel Konjungsi Bulan-Jupiter-Saturnus

Bulan akan mengalami tripel konjungsi dengan Jupiter dan Saturnus, yaitu di dekat konstelasi Sagitarius arah Barat-Barat Daya pada Kamis, 19 November 2020.

Fenomena tripel konjungsi ini bisa disaksikan sejak pukul 17.50 WIB hingga pukul 21.40 WIB, waktu terbenamnya Bulan.

Lalu, puncak tripel konjungsi tersebut bakal terjadi pada pukul 18.40 WIB, Kids.

Pada puncaknya, konfigurasi Bulan, Jupiter, dan Saturnus membentuk sebuah segitiga sembarang.

Baca Juga: Asteroid Raksasa yang Melaju Dekat Bumi Tergolong Potensi Berbahaya, Jika Menabrak Bumi Diperkirakan Energi Tabrakannya Mirip Letusan Krakatau

4. Fase Perbani Awal

Pada 22 November 2020 pukul 11.45 WIB akan terjadi puncak fase perbani awal, Kids.

Lapan mengungkapkan bahwa di saat itu, Bulan berjarak 393.845 km dari Bumi dengan diameter sudut 30,3 menit busur dan terletak pada konstelasi Aquarius, Kids.

O iya, Bulan akan terbit di sekitar tengah hari dari arah Timur Menenggara.

Lalu Bulan akan berkulminasi di arah Selatan setelah terbenam Matahari.

Bulan pun akan terbenam dari arah Barat-Barat Daya setelah tengah malam, Kids.

Fenomena astronomi mana yang paling kamu tunggu-tunggu, nih?

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id