GridKids.id - Pandemi COVID-19 masih menjadi tantangan yang harus dihadapi dunia.
Saat ini, sejumlah vaksin COVID-19 sedang dikembangkan untuk mengatasi infeksi yang masih terus terjadi.
Kabar baiknya, ada kandidat vaksin yang memberikan kabar gembira, Kids.
Berdasarkan data awal, vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech menunjukkan hasil 90 persen efektif melawan COVID-19.
Seperti apa hasi uji klinis vaksin tersebut, ya?
Kita cari tahu informasi selengkapnya, yuk!
Baca Juga: Apa Itu Vaksin? Berikut Ini Penjelasan dan Perbedaannya dengan Obat
Kandidat Vaksin Pfizer
Kandidat vaksin yang dibuat oleh Pfizer disebut sebagai BNT162b2.
Vaksin tersebut berbasis mRNA, yakni hanya menggunakan kode genetik dan bukan bagian apapun dari virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Kabar gembira tersebut diungkapkan pada Senin (9/11/2020) kemarin, Kids.
Merujuk pada data awal uji klinis fase 3 atau yang disebut sebagai analisis interim, di antara 43 ribu partisipan uji coba ditemukan 94 kasus positif COVID-19.
Baca Juga: Jadi Angin Segar, Ini 3 Kandidat Vaksin yang Disebut Bakal Tersedia di Indonesia Bulan Depan
Nah, kurang dari delapan orang atau sebesar 10 persen kasus positif terdapat pada kelompok partisipan yang mendapat dua dosis vaksin.
Sedangkan, lebih dari 90 persen kasus positif COVID-19 terdapat pada kelompok partisipan yang hanya mendapatkan plasebo, Kids.
Lebih Menjanjikan dari perkiraan Awal
Data angka dari hasil uji klinis fase 3 tersebut lebih menjanjikan dari perkiraan awal yang menyebut bahwa vaksin buatan Pfizer dan BioNTech hanya akan efektif sekitar 60-70 persen.
Namun, uji klinis masih akan dilanjutkan ke 164 partisipan terinfeksi COVID-19, Kids.
Kemudian, data tambahan tersebut bisa memengaruhi hasil uji dari vaksin tersebut.
O iya, saat ini pihak Pfizer sendiri juga masih menunggu hasil uji keamanan lanjutan.
Pada uji tersebut, kondisi partisipan selama dua bulan setelah dosis kedua yang didapatkan diobservasi, Kids.
Baca Juga: Apa Itu Long COVID? Ternyata Fenomena Ini Sudah Ada Sejak Awal Pandemi
Nah, hasil uji keamanan ini diprediksi bakal selesai pada minggu ketiga bulan ini.
Kalau hasilnya baik dan data awal menjanjikan, maka Pfizer berencana akan mengajukan emergency use authorization (EUA).
EUA merupakan otorisasi penggunaan darurat. EUA tersebut akan diajukan oleh Pfizer ke Badan Obat-obatan dan Makanan AS (FDA), Kids.
Produksi Vaksin
Pfizer mengungkapkan bahwa vaksin yang mereka kembangkan bisa memberikan perlindungan terhadap COVID-19 hingga 28 hari setelah dosis pertama dan tujuh hari setelah dosis kedua.
Pfizer dan BioNTech sendiri telah mulai memproduksi vaksin tersebut sebelum diketahui efektif atau enggak.
Mereka memperkirakan bisa memproduksi vaksin hingga 50 juta dosusu atau untuk kebutuhan 25 juta orang di tahun ini.
Kemudian, mereka akan memproduksi hingga 1,3 miliar dosis di tahun depan, Kids.
Namun, sayangnya vaksin ini harus disimpan dalam suhu yang sangat dingin, yaitu -80 derajat celcius.
Saat ini, pihak BioNTech sedang berupaya menyelidiki vaksin tersebut apakah bisa bertahan hingga lima hari pada suhu 4 derajat celcius.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id