Find Us On Social Media :

Status Gunung Berapi: Tingkatan, Penjelasan, dan Ciri-cirinya

Status Gunung Berapi: Tingkatan, Penjelasan, dan Ciri-cirinya

GridKids.id - Tingkatan status gunung berapi atau gunung api ada 4, Kids.

Nah, pada artikel ini, GridKids akam memberikan penjelasan dan ciri-ciri dari keempat tingkatan status gunung berapi berserta artinya.

Indonesia adalah salah satu negara yang punya tingkat aktivitas gunung berapi aktif di dunia.

Hal ini karena Indonesia melintasi sirkum Pasifik. Oleh karena itu, ada banyak sekali gunung aktif yang ada di sini.

Nah, dengan jumlah gunung berapi yang banyak, Indonesia pun punya risiko besar mengalami bencana gunung meletus.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuat 4 status tingkatan gunung berapi sebagai upaya mitigasi.

Baca Juga: Gunung Merapi Meletus, Kolom Erupsinya Capai 2.000 Meter, Netizen Heboh

Tingkatan Status Gunung Api Beserta Ciri-cirinya

Status gunung berapi memiliki 4 tingkatan yaitu normal, waspada, siaga dan awas.

Apa yang bisa dipahami dari masing-masing tingkatan status tersebut?

1. Normal

Status ini merupakan level dasar yang berarti gunung berapi enggak mengalami perubahan aktivitas secara visual, seismik, dan kejadian vulkanik.

Gunung berapi cukup aman dan enggak meletus sampai waktu tertentu.  

2. Waspada

Status waspada menandakan adanya peningkatan aktivitas gunung berapi. Saat ini, gunung api punya potensi meletus dan sudah terlihat perubahan visual pada kawah.

Ciri-cirinya:

Pada tingkatan ini, mulai muncul aktivitas seismik, kejadian vulkanik, dan kenaikan aktivitas di atas level normal.

Baca Juga: Serunya Liburan di Gunung Bromo, Mulai dari Lihat Kawah sampai Berkuda

3. Siaga

Status siaga menandakan kalau gunung berapi mengalami peningkatan kegiatan seismik secara intensif.

Ciri-cirinya:

Ada perubahan secara visual atau perubahan aktivitas kawah. Aktivitas bisa berlanjut ke letusan.   

4. Awas

Status awas menandakan kalau gunung berapi segera atau sedang meletus atau pada keadaan kritis yang bisa menimbulkan bencana.

Ciri-cirinya:

Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan uap, serta letusan berpeluang terjadi dalam waktu lebih kurang 24 jam.

Pada situasi ini, tindakan yang dilakukan adalah mengevakuasi wilayah yang berpotensi terdampak bencana.

Baca Juga: Mengapa Kita Tidak Boleh Mendekat Ketika Awan Panas Menyembur dari Erupsi Gunung Berapi? Materi Belajar dari Rumah di TVRI

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id.