Find Us On Social Media :

Apa Itu Long COVID? Ternyata Fenomena Ini Sudah Ada Sejak Awal Pandemi

Fenomena long COVID rupanya sudah ada sejak lama, yakni sejak awal pandemi.

GridKids.id - Sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, kita jadi mendengar banyak istilah baru yang sebelumnya mungkin masih jarang digunakan oleh kabanyakan orang.

Misalnya istilah physical distancing, anosmia, komorbid, badai sitokin, happy hypoxia, dan lain sebagainya yang sudah pernah GridKids bahas.

Nah, sekarang giliran istilah long COVID yang bakal kita bahas bersama, Kids.

Apakah kamu tahu apa itu long COVID? Istilah ini belakangan mencuat dan banyak dibicarakan.

Yap! Vaksin atau obat untuk COVID-19 akibat infeksi virus corona belum bisa dipastikan kapan bisa digunakan secara massal, tapi sekarang sudah muncul lagi fenomena long COVID.

Kita cari tahu apa itu long COVID, yuk!

Baca Juga: Apa Itu Badai Sitokin? Gejala yang Bisa Sebabkan Kematian pada Pasien COVID-19

Apa Itu Long Covid?

Istilah long COVID mengarah pada fenomena gejala-gejala yang dialami pasien setelah terpapar COVID-19.

Istilah long COVID juga biasa disebut sebagai post acute COVID-19.

Istilah tersebut merujuk pada kondisi di mana gejala-gejala COVID-19 masih dialami oleh pasien ketika mengalami perbaikan klinis atau setelah dinyatakan negatif berdasarkan hasil pemeriksaan PCR.

Oleh karena hal itu, pasien tersebut harus menjalani perawatan lebih lama di rumah sakit daripada pasien COVID-19 lainnya.

Pasien bisa membutuhkan perawatan kurang lebih selama tiga minggu lamanya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di negara-negara Eropa, diketahui bahwa 9 dari 10 pasien yang dirawat akibat COVID-19 bisa mengalami fenomena long COVID ini, Kids.

Baca Juga: Bukan Cuma Batuk dan Demam, Kondisi yang Seolah Seperti Sakit Biasa Ini Juga Bisa Jadi Gejala COVID-19

Bukan Hal Baru

Fenomena long COVID yang terjadi pada pasien terkonfirmasi positif COVID-19 rupanya bukanlah hal yang baru, Kids.

Fenomena tersebut telah terjadi selama pandemi COVID-19 ini berlangsung, yakni sekitar selama hampir setahun ini.

Hal itu diungkapkan oleh dokter spesialis patologi klinik Primaya Hospital Bekasi Timur, dr Muhammad Irhamsyah SpPK M.Kes, sebagaimana dilansir dari Kompas.com.

Menurut pemaparan dr Irhamsyah long COVID ini biasanya terjadi pada pasien dengan keluhan gejala ringan atau mild symptoms, Kids.

Mereka rata-rata mengalami gejala long COVID lebih dari tiga minggu, bahkan bisa berbulan-bulan setelah gejala awal dialami, lo.

Baca Juga: Patut Diwaspadai, Ini Daftar Penyakit Penyerta yang Bisa Perparah Kondisi Seseorang Kalau Terpapar COVID-19

Masih Terus Diteliti

Seperti yang telah banyak diketahui, virus SARS-CoV-2 atau sering kita sebut sebagai virus corona penyebab COVID-19 adalah jenis virus baru.

Sampai saat ini, penelitian mendalam masih dilakukan di seluruh dunia untuk mengetahui virus dan penyakit yang disebabkannya.

Peneliti dan ahli terus berjuang meneliti lebih banyak, terlebih lagi penyakit yang ditimbulkan virus tersebut sejauh ini termasuk berbahaya dan menyebabkan kematian.

"Penelitian mengatakan, bahwa penyakit yang ditimbulkan oleh Covid-19 ini bergantung seberapa berat kerusakan organ yang dialami oleh pasien," ungkap dr Irhamsyah.

Nah, hal itu nantinya bakal menimbulkan potensi pasien mengalami gejala berkelanjutan, Kids.

Selain itu, pasien juga akan melalui proses perbaikan organ tubuh yang memakan waktu lama.

Baca Juga: Banyak Diderita Pasien COVID-19, Sebenarnya Apa Itu Anosmia?

Bagaimana Pasien Dikatakan Mengalami Long COVID?

Menurut dr Nurhayati, dokter spesialis paru Primaya Hospital Karawang, seseorang bisa dikatakan terkena long COVID dilihat dari lamanya perawatan.

Selain itu, juga dari gejala-gejala yang muncul mulai dari ringan hingga berat, Kids.

Nah, gejala COVID-19 yang muncul bisa bertahan lama, tergantung pada berat atau ringannya suatu penyakit.

Nantinya, semakin berat gejala COVID-19 yang muncul, maka akan semakin lama pula efek yang diderita oleh pasien COVID-19 tersebut.

Gejala yang paling umum terjadi selama long COVID adalah sakit kepala, myalgia atau nyeri otot, pegal-pegal, dan lain-lain.

Baca Juga: Kapan Pandemi COVID-19 Usai dan Aktivitas Kembali Pulih Seperti Sedia Kala? Ini Jawaban dari Pakar

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id