GridKids.id - Wabah virus corona penyebab COVID-19 yang muncul pertama kali di Wuhan, Tiongkok telah menjadi pandemi yang belum usai hingga saat ini.
Namun begitu, di negara yang sama sudah kembali muncul wabah lain, yakni norovirus, Kids. Apakah kamu sudah tahu apa itu norovirus?
Meski mulai banyak dibicarakan, mungkin masih banyak yang belum tahu tentang apa itu norovirus.
O iya, dilansir dari Kompas.com, sebanyak 11 kasus mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanzi, China dilaporkan positif terjangkit norovirus
Nah, supaya bisa lebih waspada, kita cari tahu bersama tentang wabah yang tengah merebak tersebut, yuk!
Baca Juga: Apa Itu Komorbid? Istilah yang Banyak Disebut di Masa Pandemi COVID-19
Apa Itu Norovirus?
Berdasarkan WebMD, awalnya norovirus disebut sebagai virus Norwalk yang mana kali pertama dikonfirmasi adalah pada tahun 1972.
Norovirus ini dianggap sebagai penyebab paling umum dari gastroenteritis akut atau penyakit diare dan muntah di seluruh dunia, Kids.
Penyebab Infeksi Norovirus
Norovirus mudah menular melalui kotoran manusia dan hewan yang terinfeksi, Kids.
Selain itu ada beberapa penyebab infeksi norovirus, di antaranya adalah melalui:
Baca Juga: Apa Itu Badai Sitokin? Gejala yang Bisa Sebabkan Kematian pada Pasien COVID-19
- Makan makanan atau minum air yang terkontaminasi
- Menyentuh tangan ke mulut setelah tangan kita menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi
- Melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi
Apakah norovirus bisa dibasmi alias dimusnahkan?
Sayangnya, norovirus ini sulit untuk dimusnahkan karena bisa menahan suhu panas dan dingin dan sebagian besar desinfektan, Kids.
Bagaimana Penyebaran Norovirus?
Norovirus menyebar dengan mudah melalui makanan dan minuman, Kids.
Virus ini diketahui bisa ditularkan hingga delapan minggu. Itu berarti, ada kemungkinan kalau seseorang dapat menularkannya kepada orang lain.
Namun demikian, biasanya infeksi ini semakin berkurang seiring waktu, Kids.
Jika terinfeksi, seseorang bisa kembali beraktivitas biasa setelah bebas dari gejala selama 48 jam.
Namun, bagi yang bekerja di bidang makanan, pada umumnya didorong untuk melakukan karantina selama 72 jam sebelum melayani pelanggan kembali.
Gejala
Berdasarkan laman MayoClinic ada beberapa gejala yang dialami oleh penderita norovirus.
Gejalanya di antaranya adalah mual, muntah, sakit perut atau kram, diare encer, enggak enak badan, demam ringan, dan nyeri otot.
Gejala tersebut biasanya muncul mulai 12-48 jam setelah seseorang terpapar norovirus dan berlangsung selama 1-3 hari kemudian.
Penderita infeksi bisa terus buang air besar (BAB) hingga dua minggu setelah pemulihan.
Bahkan, BAB berlebih ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan kalau penderitanya memiliki komorbid atau penyakit yang mendasarinya, Kids.
Baca Juga: Gejala Ringan, Sedang , dan Berat Penderita COVID-19 yang Sebaiknya Kamu Ketahui
O iya, penderita infeksi norovirus juga diketahui ada beberapa yang enggak menunjukkan gejala.
Namun, mereka tetap bisa menularkan dan menyebarkan virus kepada orang lain.
Nah, untuk kebanyakan orang, infeksi norovirus biasanya hilang dalam beberapa hari dan enggak mengancam jiwa.
Akan tetapi, beberapa kasus terutama pada anak-anak dan lansia, infeksi norovirus ini bisa menyebabkan dehidrasi parah, lo.
Gejala mengalami dehidrasi parah di antaranya adalah kelelahan, lesu, mulut dan tenggorokan kering, pusing, dan kualitas kencing menurun.
Baca Juga: Virus Corona Belum Usai, Kasus Virus Hanta yang Muncul di Tiongkok Hebohkan Warganet
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id