Apa Itu Fenomena Langit Lintang Kemukus? Ini Penjelasan Lapan

Apa Itu Fenomena Langit Lintang Kemukus? Ini Penjelasan Lapan

Apa Itu Fenomena Langit Lintang Kemukus? Ini Penjelasan Lapan

GridKids.id - Belakangan ini, lintang kemukus banyak dibicarakan di media sosial. Hmm... memang, apa itu lintag kemukus?

Lintang kemukus adalah sebuah fenomena langit, Kids. Menariknya, lintang kemukus sering dikaitkan dengan berbagai mitos.

Sejak Sabtu (10/10/2020), media sosial ramai membicarakan unggahan foto-foto yang diklaim sebagai lintang kemukus di langit kota Jawa Timur, yaitu sekitar Tuban dan Bojonegoro.

Foto itu menampilkan garis oranye yang sangat terang di langit.

Banyak orang meyakini ini adalah lintang kemukus dan mengaitkannya dengan berbagai kepercayaan, khususnya pertanda buruk seperti akan ada pagebluk, bencana alam, dan lain sebagainya.

Namun menurut Bapak Emanuel Sungging Mumpuni, seorang peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), kemungkinan fenomena itu adalah jenis meteor yang agak besar atau fireball.

Memang, pada tanggal 6 sampai 10 Oktober 2020, sedang ada fenomena hujan meteor Draconid.

Hal ini adalah fenomena yang sangat wajar dan enggak berbahaya, Kids.

Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Malam Ini Planet Mars Berada di Posisi Terdekat dari Bumi, Catat Waktu Puncaknya

Dugaan Lain

Sementara, astronom amatir Indonesia Bapak Marufin Sudibyo belum bisa mengonfirmasi kepastian terkait fenomena yang ramai dibicarakan para warganet tersebut.

Hal ini karena informasi yang tersedia masih terbatas.

Menurutnya, untuk kawasan Lamongan-Tuban, pada jam 8 malam ke atas sudah enggak ada lintasan tampak dari satelit aktif/sampah antariksa yang lewat ataupun jejak kondensasi pesawat komersial.

Di sekitar jam yang sama juga enggak ada jadwal jatuhnya sampah antariksa ke atmosfer Bumi seperti dulu pernah terjadi di Madura.

Sementara, kalau dikaitkan dengan meteor dan komet, Bapak Marufin menilai kalau fenomena tersebut bukan keduanya.

Disebut bukan meteor karena jejak lintasannya baur/fuzzy dan mengesankan sangat lambat untuk ukuran meteor.

Sedangkan disebut bukan komet karena saat ini enggak ada komet kasat mata di langit kita.

Oleh karena itu, dari kemungkinan-kemungkinan yang ada, tinggal menyisakan sumber cahaya buatan manusia.

"Pertama, lampu pesawat. Meski kemungkinan kecil karena tidak kelihatan pola terang gelapnya," jelas Bapak Marufin.

Dugaan kedua adalah layang-layang berlampu dan ketiga adalah balon udara buatan sendiri.

Baca Juga: Catat Tanggalnya! Ini 7 Fenomena Langit Bulan Oktober 2020 yang Enggak Boleh Dilewatkan, Salah Satunya Hujan Meteor

 

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.