Find Us On Social Media :

Toilet Seharga Rp 341 Miliar untuk Astronot Meluncur ke Stasiun Luar Angkasa, Seperti Apa Bentuknya?

Astronot saat Berada di ISS Luar Angkasa

GridKids.id - Badan antariksa Amerika (NASA) baru saja meluncurkan misi pengisian ulang penyedia kargo komersial ke stasiun luar angkasa pada Jumat (2/10/2020) malam dari Virginia.

Lalu, apa saja benda yang akan dibawa oleh NASA dalam misi peluncuran kargo ini, ya?

Dalam peluncurannya, pesawat mengangkut 3.458 kilogram kargo yang mencakup peralatan iliah, toilet luar angkasa eksperimental, makanan, perangkat keras, dan perlengkapan lain untuk para astronot Ekspedisi 63/64 yang tinggal dan bekerja di ISS.

Di antara semua barang ini, yang paling menarik adalah toilet baru.

Toilet baru ini diangkut oleh roket Northrop Grumman Antares yang membawa kapal kargo Cygnus NG-14.

Dilansir Live Science, Minggu (4/10/2020), roket Northrop Grumman Antares menerangi langit malam bersamaan dengan bulan yang hampir purnama pada pukul 21:16 EDT (08:16 WIB pada Sabtu, 3 Oktober 2020).

Misi Cygnus NG-14 itu diluncurkan ke stasiun luar angkasa dari Pelabuhan Luar Angkasa Regional Atlantik Tengah di Fasilitas Penerbangan Wallops NASA di Pulau Wallops, Virginia.

Awalnya, peluncurkan dijadwalkan pada Kamis (1/10/2020) malam waktu Virginia. Namun karena ada masalah peralatan pendukung darat, peluncuran itu ditunda.

Baca Juga: Berhasil Pulang ke Bumi Setelah Dua Bulan Lakukan Misi di Luar Angkasa, Dua Astronot NASA Catatkan Sejarah Baru

Toilet Baru di ISS

Tahu enggak? Toilet ini senilai lebih dari Rp 341,2 miliar, lo!

Menariknya, berbeda dengan yang sebelumnya, toilet baru ini dirancang khusus dengan mempertimbangkan keperluan astronot wanita.

Kalau uji coba berjalan baik, toilet berteknologi tinggi ini akan digunakan dalam uji penerbangan Artemis II yang dijadwalkan meluncur pada 2023.

Misi Artemis II akan mengirim astronot untuk melakukan perjalanan ke luar Bulan dan kembali dalam waktu 10 hari.

Dilansir IFL Science, Jumat (2/10/2020), sebagian besar toilet luar angkasa menggunakan alat hisap untuk menarik air seni dan tinja masuk ke sistem pembuangan khusus.

Toilet yang dinamai Universal Waste Management System (UWMS) atau Sistem Pengelolaan Limbah Universal punya prinsip yang sama seperti toilet sebelumnya.

Bedanya, toilet UWMS punya sejumlah fitur baru yang membantu kebersihan, pemeliharaan, dan mengurangi bau menyengat.

Fitur ini sangat penting untuk astronot yang menjalankan misi dan harus melewatkan waktu berbulan-bulan di dalam kabin sempit bersama orang lain.

Menurut NASA, toilet UWMS 65 persen lebih kecil dan 40 persen lebih ringan dibanding toilet yang ada di ISS sejak 1990-an.

Salah satu yang diperbaiki dan sangat diinginkan astronot adalah penyedot aliran udara otomatis saat tutup toilet diangkat yang membantu mengurangi bau.

Baca Juga: Catatkan Sejarah, NASA dan SpaceX Berhasil Luncurkan Roket Walau Sempat Terkendala Cuaca

Desain yang Lebih Ergonomis

Karena toilet akan beroperasi dalam gaya berat mikro, toilet baru juga akan dilengkapi dengan penangan kaki dan pegangan yang bisa menahan astronot saat di toilet, berbeda dengan desain lama yang menggunakan tali paha.

Toilet baru mungkin tidak terlihat nyaman untuk diduduki. Namun, toilet ini punya desain yang lebih ergonomis untuk gaya berat mikro.

Terutama karena pengguna membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk pembersihan.

Selain itu, toilet ini juga dilengkapi dengan pintu bilik untuk menjaga privasi, seperti toilet pada umumnya di bumi.

Tentunya, toilet baru bisa meningkatkan kemampuan untuk membantu mendaur ulang lebih banyak urin, yang diminum oleh para astronot sesudah disaring dan diproses.

"Kami mendaur ulang sekitar 90 persen dari semua cairan berbasis air di stasiun luar angkasa, termasuk urin dan keringat," kata astronot Jessica Meir, yang merupakan bagian dari perjalanan antariksa bersejarah dengan semua astronot wanita antara September 2019 sampai April 2020, kata dalam sebuah pernyataan.

"Apa yang kami coba lakukan di stasiun luar angkasa adalah meniru elemen siklus air alami Bumi untuk merebut kembali air dari udara."

Adapun kotoran, sebagian besar disimpan di kapal kargo yang terbakar saat masuk atmosfer bumi.

Namun, sejumlah kecil dimasukkan ke dalam tabung khusus yang dikembalikan ke Bumi untuk tujuan penelitian.

Toilet luar angkasa versi sebelumnya sebagian besar cuma diperuntukkan untuk pria.

Kini, toilet UWMS dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan pria dan wanita di luar angkasa.

Selain toilet, adal beberapa barang meranirk lain yang dibawa ke ISS, Kids. Apa saja, ya?

Baca Juga: 6 Penemuan Aneh Objek Luar Angkasa dari Para Astronom, Ada Planet dengan Aurora

Barang Menarik Lainnya

Ingin merasakan bagaimana astronot melakukan spacewalk atau perjalanan ruang angkasa, misi NASA ini ikut mengirimkan kamera virtual reality (VR) untuk menangkap pengalaman itu dalam bentuk teknologi 3 dimensi (3D) yang imersif.

Felix & Paul Studios, dipimpin oleh direktur kreatif Felix Lajeunesse dan Paul Raphael, sudah bermitra dengan Lab Nasional ISS dalam seri realitas maya 'ISS Experience'.

Sebelumnya, mereka telah mengirim kamera pada 2018 untuk mendokumentasikan kehidupan di dalam stasiun luar angkasa.

Kamera VR yang dibawa ke ISS kali ini akan dipasang di lengan robotik Canadarm2 dan akan merekam perjalanan ruang angkasa dari awal hingga akhir, serta menunjukkan bagian luar dari stasiun luar angkasa dan perspektif Bumi.

Dengan membawa kamera ini di luar stasiun ISS, maka orang akan bisa merasakan benar-benar berada di sana.

Kamera ini bisa melatih astronot saat mereka bersiap untuk berjalan di luar angkasa.

Para ilmuwan juga sudah menyiapkan berbagai eksperimen ilmiah di stasiun luar angkasa yang dibawa dalam misi kargo NASA karena laboratorium yang mengorbit Bumi ini menyediakan lingkungan unik dengan zero gravitasi.

Salah satu bidang penelitian yang berkembang di ISS mencakup terapi untuk penyakit, seperti kanker.

Kernal Biologics mengirimkan penyelidikan yang akan menggunakan lingkungan mikro gravitasi untuk meningkatkan pengobatan imunoterapi messenger RNA (mRNA) pada penyakit leukimia.

Lingkungan mikro gravitasi di ISS diyakini bisa menyebabkan perubahan mRNA. Sehingga obat yang bersifat onko-selektif yang diujikan ini bisa mengidentifikasi sel kanker dari sel sehat dan menghancurkan sel ganas.

Kalau obat ini efektif dalam lingkungan seperti itu, maka obat itu bisa memberi terapi yang aman, terjangkau dan efektif untuk penyakit leukimia dan perawatan kanker lainnya.

Baca Juga: Jalankan Misi ke Luar Angkasa, Tikus-Tikus Ini Pulang dengan Tubuh Kekar seperti Binaragawan

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.