Find Us On Social Media :

Kembali Direvisi, Kali Ini CDC Akui Penyebaran COVID-19 Melalui Udara

CDC Akui Penyebaran COVID-19 Melalui Udara

GridKids.id - COVID-19 merupakan penyakit dari virus corona jenis baru.

Meski sudah terdektesi selama kurang lebih 10 bulan, tapi masih banyak hal yang enggak diketahui dengan pasti mengenai COVID-19.

Salah satunya adalah cara penyebaran virus ini. Oleh karena itu, para ilmuwan masih terus meneliti mengenai vius corona jenis baru tersebut.

Pada bulan September 2020, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sempat mengatakan kalau virus corona menyebar lebih mudah dari yang dikira.

Di situs resminya, CDC menyebutkan kalau virus ini bisa menyebar lewat tetesan liur (droplet) atau partikel kecil yang diproduksi seseorang saat bernapas.

Lalu, mereka segera memperbarui panduan mengenai penyebaran COVID-19 dan  mengatakan kalau draf rekomendasi itu diunggah secara keliru.

Kembali Diperbarui

Namun, pada Senin (5/10/2020) sore, CDC secara resmi kembali mengumumkan sudah memperbarui informasi di situs yang berjudul "Bagaimana COVID-19 menyebar" untuk mengatasi penyebaran udara.

Baca Juga: Sempat Sebut Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Partikel Kecil di Udara, CDC Ralat Pernyataannya

Dalam situs tersebut, CDC menulis kalau virus corona bisa menginfeksi orang dengan jarak lebih dari enam kaki atau 1,8 meter.

Beberapa infeksi COVID-19 bisa disebarkan lewat paparan virus yang ada di dalam aerosol, yaitu partikel padat maupun tetesan cair kecil yang ada di udara selama beberapa menit sampai jam.

"Orang-orang yang secara fisik berada dalam jarak 6 kaki atau 1,8 meter dengan seseorang yang terinfeksi COVID-19 atau punya kontak langsung dengan orang yang terinfeksi berada pada risiko infeksi terbesar," kata CDC dalam pedoman baru yang diunggah Senin (5/10/2020) sore seperti dilansir Business Insider, Senin (5/10/2020).

CDC juga menyoroti sejumlah riset yang menunjukkan kalau penyebaran virus di udara bisa terjadi dalam kondisi tertentu, khususnya ruang tertutup dengan ventilasi yang enggak memadai.

Dilansir Live Science, Senin (5/10/2020), pedoman CDC yang baru menekankan kalau aerosol bukanlah cara utama penyebaran COVID-19.

"Data yang tersedia menunjukkan kalau virus corona jauh lebih umum menyebar lewat kontak dekan dengan orang yang punya COVID-19 daripada penularan lewat udara," tulis CDC.

Baca Juga: Waspada, Ternyata Virus Corona Penyebab COVID-19 Menyebar Lebih Mudah dari yang Selama Ini Kita Kira

CDC menekankan ada tiga cara termudah seseorang bisa tertular COVID-19 dari orang lain, yakni:

1. Berada di dekat orang yang terinfeksi COVID-19, terutama saat mereka batuk, bersin, bernyanyi, berbicara, atau bernapas.

2. Menghirup virus orang lain lewat hidung dan atau mulut.

3. Punya "kontak dekat" dengan orang yang terinfeksi COVID-19, misalnya tinggal atau bekerja dengan mereka.

Secara keseluruhan, CDC mengatakan kalau panduan cara melindungi diri dari COVID-19 enggak berubah.

"Orang bisa melindungi diri mereka dari virus yang menyebabkan COVID-19 dengan menjaga jarak seenggaknya 2 meter dari orang lain, memakai masker yang menutupi hidung dan mulut, sering mencuci tangan, membersihkan permukaan yang disentuh, dan tinggal di rumah saat sakit," tulis CDC dalam pernyataannya.

Situs web agensi menyertakan rekomendasi tambahan untuk menghindari ruangan indoor yang ramai.

Kalau harus berada di ruangan indoor, pastikan ruangan punya ventilasi baik yang bisa membawa udara luar sebanyak mungkin.

(Penulis: Gloria Setyvani Putri)

Baca Juga: Enggak Kalah Serius dengan Virus Corona, Masalah Ini Juga Bisa Ancam Kesehatan Manusia di Dunia

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.