Find Us On Social Media :

Banyak Diderita Pasien COVID-19, Sebenarnya Apa Itu Anosmia?

Anosmia, gejala yang banyak diderita pasien COVID-19

GridKids.id - Sejak terdeteksi pada akhir tahun lalu, virus corona penyebab COVID-19 menjadi pandemi dan masih melanda hingga saat ini.

Seseorang yang terinfeksi virus corona bisa mengalami gejala yang beragam mulai dari ringan hingga berat.

Bahkan ada pula yang enggak menunjukkan gejala sama sekali, Kids.

Baca Juga: Peneliti Akhirnya Temukan Kelemahan Virus Corona yang Penting untuk Strategi Pengembangan Antivirus Demi Lawan COVID-19

Nah, gejala yang umum dirasakan oleh seseorang yang terinfeksi virus corona di antaranya ialah demam, batuk kering, dan kelelahan.

Namun, ada juga gejala yang sering dirasakan banyak pasien COVID-19, yakni anosmia.

Sebenarnya apa itu anosmia, ya, Kids?

Apa Itu Anosmia?

Berdasarkan situs WebMD yang dilansir dari Kompas.com, anosmia berarti kehilangan total kemampuan indera penciuman.

Hilangnya kemampuan penciuman membuat makanan yang dikonsumsi menjadi terasa berbeda, lo.

Bahkan, seseorang jadi enggak bisa memposisikan diri saat sedang berada dalam situasi bahay, misalnya da gas bocor, asap dari api, atau susu basi.

Selain itu, kemampuan penciuman juga berpengaruh terhadap indera pengecap.

Baca Juga: Lindungi Diri dari COVID-19, Ini 2 Masker Terbaik untuk Memblokir Virus Corona

Tanpa indera penciuman, indera pengecap kita hanya bisa mendeteksi beberapa rasa saja, Kids.

Nah, gejala lain yang mungkin dirasakan penderita COVID-19, yakni hilangnya kemampuan perasa.

Kehilangan kemampuan perasa disebut dysgeusia, Kids. Kalau kehilanagn kemampuan penciuman disebut anosmia.

Menurut laporan dari American Academy of Otolaryngology Head and Neck Surgery, ada bukti bahwa dysgeusia dan anosmia menjadi gejala signifikan dari COVID-19.

Penyebab Anosmia

Anosmia umumnya terjadi karena flu, alergi, infeksi sinus, atau kualitas udara yang buruk, Kids.

Selain itu, ada pula penyebab lain seperti polip hidung atau kondisi adanya pertumbuhan non-kanker yang berukuran kecil di hidung.

Bisa juga terjadi anosmia karena ada cedera hidung atau bau saraf akibat operasi atau trauma kepala, paparan bahan kimia beracun, konsumsi obat-obatan tertentu, radiasi pengobatan.

Baca Juga: Gejala Ringan, Sedang , dan Berat Penderita COVID-19 yang Sebaiknya Kamu Ketahui

O iya, usia lanjut juga bisa jadi penyebabnya karena indera penciuman dan pendengaran bisa melemah seiring bertambahnya usia.

Saat mengalami anosmia, biasanya bisa diketahui dari adanya perubahan pada cara penciuman, Kids.

Misalnya, ada beberapa hal yang familiar tapi mulai enggak terdeteksi baunya sebagaimana biasanya.

Cara Mengatasi Anosmia

Saat merasa kehilangan bau tapi enggak mengalami pilek atau alergi dan enggak kunjung membaik setelah satu atau dua minggu, maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Tujuannya supaya kamu segera diperiksa dan bisa diketahui apa penyebab pasti dari anosmia yang kamu alami.

Dengan begitu akan ditemukan cara tepat untuk mengatasi anosmia tersebut.

Baca Juga: Tangkal COVID-19, Ini Jenis Masker yang Sebaiknya Enggak Kamu Pakai Lagi

Misalnya, kalau anosmia yang kamu alami disebabkan oleh hidung tersumbat akibat pilek atau alergi, biasanya enggak diutuhkan pengobatan khusus.

Nantinya kondisi tersebut bakal membaik dengan sendirinya, Kids.

Namun, penanganannya tentu bakal berbeda kalau anosmia yang terjadi disebabkan oleh gangguan kesehatan tertentu, faktor usia, atau lain sebagainya.

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id