Find Us On Social Media :

Waspada, Ternyata Virus Corona Penyebab COVID-19 Menyebar Lebih Mudah dari yang Selama Ini Kita Kira

Penyebaran virus corona penyebab COVID-19 (ilustrasi)

GridKids.id - Pandemi virus corona masih melanda hingga saat ini.

Sejak terdeteksi, berbagai penelitian terus dilakukan tentang virus penyebab COVID-19 ini, Kids.

Nah, salah satu yang diteliti adalah tentang penyebaran virus corona.

Virus corona diketahui bisa menyebar melalui tetesan liur atau droplet orang yang terinfeksi saat berbicara atau batuk.

Kemudian, ada laporan yang menyebutkan bahwa virus corona bisa menyebar melalui udara.

Apakah virus corona bisa menyebar lebih mudah dari yang selama ini kita kira?

Baca Juga: Lindungi Diri dari COVID-19, Ini 2 Masker Terbaik untuk Memblokir Virus Corona

Virus Corona Menyebar Lewat Udara

Pada bulan Juli lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa virus corona memang bisa menyebar melalui udara.

Namun, masih banyak pihak yang meragukan kesimpulan dari WHO tersebut, Kids.

Akan tetapi, belum lama ini laporan WHO tersebut juga didukung oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, lo.

Baca Juga: Gejala Ringan, Sedang , dan Berat Penderita COVID-19 yang Sebaiknya Kamu Ketahui

Dalam situs resminya, CDC menyebutkan virus corona bisa menyebar melalui droplet atau partikel kecil yang diproduksi seseorang saat bernapas.

"Virus di udara, termasuk COVID-19 paling menular dan mudah menyebar," tulis CDC sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Tentang penyebaran COVID-19 melalui udara ini pun didukung para ahli, Kids.

Para ilmuwan mencatat kemungkinan penularan virus corona melalui partikel virus di udara.

Sebelumnya, pada bulan April lalu, kelompok ahli menuliskan suat ke Gedung Putih yang berisi tentang penemuan terkait virus corona.

Di surat tersebut disebutkan bahwa COVID-19 enggak hanya menyebar melalui bersin atau batuk, tapi juga dari berbicara dan bernapas.

Disebutkan juga bahwa penelitian tersebut masih terbatas, tapi hasil yang ada menunjukkan secara konsisten penyebaran virus berasal dari pernapasan, Kids.

Baca Juga: Tangkal COVID-19, Ini Jenis Masker yang Sebaiknya Enggak Kamu Pakai Lagi

Panduan CDC

Sebelumnya, CDC menyebut bahwa COVID-19 menyebar lewat tetesan pernapasan saat seseorang yang terinfeksi virus berbicara, batuk atau bersin.

CDC juga memperkirakan COVID-19 menyebar saat seseorang berada dalam jarak dekat dengan orang lain, yakni sekitar dua meter.

Namun, pada Jumat (18/9/2020) lalu, penjelasan di laman CDC tersebut diperbarui, Kids.

Di laman yang sudah diperbarui tersebut, tertulis bahwa COVID-19 menyebar lewat tetesan pernapasan atau partikel kecil seperti aerosol.

Partikel tersebut dihasilkan saat seseorang yang terinfeksi virus mengalami batuk, bersin, bernyanyi, berbicara atau bernapas.

Nah, partikel tersebut dapat memicu infeksi jika terhirup oleh hidung, mulut, saluran udara, dan paru-paru, Kids.

Baca Juga: Kapan Dunia Bakal Kembali Normal Seperti Sebelum Pandemi COVID-19? Ini Penjelasan Ilmuwan

Hal itu dianggap sebagai cara utama penyebaran virus.

Selain itu, CDC juga mengungkapkan bahwa ada bukti dari tetesan pernapasan dan partikel bisa bertahan di udara dan terhirup orang lain, serta menyebar lebih dari jarak dua meter.

Nah, secara umum ruangan tertutup yang enggak memiliki ventilasi yang baik disebut bisa meningkatkan risiko tersebut.

Panduan Terbaru

Berdasarkan temuan tersebut, CDC memperbarui panduan atau pedoman untuk melindungi diri dan orang lain, Kids.

Sebelumnya, CDC menyarankan setiap orang agar menjaga jarak fisik sekitar dua meter, mencuci tangan, dan menggunakan masker saat berada di sekitar orang lain.

Selain itu disarankan pula untuk membersihkan dan mendisinfeksi permukaan.

Panduan terbaru menyarankan supaya setiap orang menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain kalau memungkinkan.

Setiap orang juga diminta untuk memakai masker serta membersihkan dan mendisinfeksi permukaan.

Baca Juga: Akibat Pandemi COVID-19, Anjing Peliharaan Ini Tertinggal dan Harus Tempuh Jarak 16.090 Km untuk Pulang

Saat terinfeksi virus, eseorang harus mengisolasi diri di rumah dan menggunakan pembersih udara untuk mengurangi kuman yang ada di dalam ruangan.

Dilansir dari Kompas.com, pembaruan pedoman ini mengubah istilah "sebagian orang tanpa gejala 'kemungkinan' bisa menyebarkan virus" menjadi "orang yang terinfeksi tapi enggak menunjukkan gejala 'bisa' menyebarkan virus ke orang lain."

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id