Jauh Lebih Pekat
Salah satu ahli astrobiologi dari Westminster University, Lewis Dartnell, menyebut gas itu terlihat jauh lebih pekat daripada yang bisa dijelaskan dengan metode yang diketahui.
Gas ini berupa fosfin yang pertama kali teramati pada Juni 2017 oleh tim peneliti menggunakan teleskop radio James Clerk Maxwell Telescope di Hawaii, Amerika Serikat, kemudian dikonfirmasi pada Maret 2019 menggunakan teleskop.
Di Bumi, fosfin salah satunya dihasilkan oleh mikroba yang tumbuh subur di lingkungan dengan oksigen rendah, Kids.
Sifat kimiawi fosfin belum diketahui dengan baik, dan ada kemungkinan gas itu memang lebih mudah bertahan di lapisan atmosfer Venus yang lebih rendah dan beriklim sedang.
Kondisi itu bisa melindungi fosfin dari sinar matahari yang mendorong reaksi fotokimia yang bisa merusaknya.
Spekulasi Adanya Mikroba
Sementara itu mengutip Science Daily, selama beberapa dekade ini para astronom sudah berspekulasi lapisan atmosfer tinggi di Venus memang bisa jadi rumah bagi para mikroba yang mengambang bebas.
Tim yang terdiri dari peneliti yang berasal dari Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang memperkirakan fosfin yang ada di Venus punya konsentrasi kecil.
Mereka membuat perhitungan apakah ini berasal dari proses alami non-biologis di sana, atau bukan.
Tim menyebut beberapa hal yang mungkin membuat gas itu melayang tinggi di atmosfer Venus adalah sinar Matahari, mineral yang dimuntahkan gunung berapi, atau kilat.
Namun semuanya belum ada yang meyakinkan.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat! Inilah 11 Fenomena Antariksa Menarik di Bulan September 2020