Find Us On Social Media :

Virus Corona pada Klaster Keluarga Mulai Bermunculan, Ketahui Fakta dan Cara Mencegahnya

Klaster Keluarga Virus Corona COVID-19

GridKids.id - Klaster keluarga disebut jadi salah satu transmisi virus corona yang belakangan ini semakin mengkhawatirkan.

Kasus-kasus virus corona jenis baru ini memang masih terus dilaporkan seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.

Kasus-kasus tersebut dilaporkan dari berbagai sumber dan jadi klaster-klaster tertentu, mulai dari perkantoran, tempat ibadah, sampai klaster keluarga.

Terbaru, yang jadi perhatian di Indonesia adalah munculnya klaster-klaster keluarga.

Salah satunya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut kalau penularan COVID-19 di Kota Bogor, Jawa Barat, dari klaster keluarga saat ini menempati peringkat tertinggi dibandingkan penularan dari penyebab lainnya.

Penularan lewat klaster keluarga sebenarnya enggak cuma terjadi di Indonesia.

Sebelumnya, deretan kasus yang berasal dari klaster keluarga dilaporkan di negara-negara lain seperti Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Pola Umum

Seperti diberitakan NBC News, 6 Maret 2020, sebuah pola yang umum muncul saat virus corona terus menyebar di AS, yaitu penyebaran yang lebih mudah pada orang-orang yang tinggal di bawah satu atap.

Saat itu, seorang laki-laki di usia pertengahan 50 yang tinggal di wilayah Westchester, New York, dan bekerja di Manhattan didiagnosa positif COVID-19.

Enggak jelas apa penyebab paparan yang dialaminya. Namun, dalam beberapa hari, 8 kasus baru yang secara langsung berhubungan dengannya kembali dikonfirmasi.

Tes pada 3 anggota keluarga dari pria ini, yaitu istrinya, anaknya yang berusia 20 tahun dan 14 tahun, menunjukkan hasil positif.

Selain itu, tetangga yang mengantarkan pria ini ke rumah sakit juga dikonfirmasi positif.

Baca Juga: Unik dan Kreatif! Halte Bus di Negara Ini Gunakan Fasilitas Canggih untuk Cegah Penyebaran Virus Corona, Seperti Apa?

Faktor Penyebab

Sampai sekarang, enggak semua kasus klaster keluarga maupun klaster lainnya benar-benar bisa dipastikan penyebabnya.

Namun, melansir ABC News, 26 Juni 2020, salah satu kasus klaster keluarga yang terjadi di Texas berhubungan dengan acara pesta ulang tahun.

Seorang anggota keluarga yang tidak tahu bahwa dirinya terpapar COVID-19 berinteraksi dengan para tamu.

Sebulan setelahnya, 18 anggota keluarga, termasuk 2 orang lanjut usia dan satu penderita kanker payudara dikonfirmasi positif COVID-19.

Selain di AS, klaster keluarga juga menyumbang persentase yang cukup tinggi pada kasus Covid-19 di Beijing, yaitu 57,6 persen dari total kasus yang terkonfirmasi menurut penelitian yang dipublikasikan di Elsevier Public Health Emergency Collection, April lalu.

Ada empat keluarga yang diteliti dalam studi tersebut, yaitu total sebanyak 24 anggota keluarga.

Tiga keluarga diduga terpapar virus saat mengunjungi Wuhan.

Sementara, 1 keluarga lainnya terpapar saat bertemu dengan seseorang yang datang dari Wuhan ke Beijing.

Baca Juga: 7 Lokasi yang Paling Rentan Jadi Tempat Penularan Virus Corona

Rekomendasi

Cara untuk menghentikan atau paling enggak memperlambat penyebaran virus bisa dilakukan dengan mempraktikkan social distancing.

Menurut CDC, rekomendasi termasuk juga secara fisik menjaga jarak dengan orang lain, juga menghindari penggunaan transportasi publik serta berbagi kendaraan.

"Itu adalah apa yang kita lakukan di masa epidemi. Ini adalah proses sementara yang mungkin dibutuhkan untuk membantu menekan penyebaran virus di dalam komunitas," kata Direktur Penyakit Infeksi, Dr Robert Citronberg.

Sementara, menurut epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, untuk mencegah penularan klaster keluarga semakin meluas, menurutnya harus menuntaskan tracing, dan diikuti dengan isolasi.

"Kalau ini enggak tuntas, maka kita enggak bisa lagi mencegah penularan yang lebih besar. Untuk mencegah terjadinya klaster keluarga, tidak ada cara lain selain memperkuat testing di masyarakat," kata Dicky.

"Hanya saja, kalau tidak terkendali juga, misalnya setelah melakukan testing. Berarti ada yang salah dengan program testing-nya, maka perlu dilakukan evaluasi," ujar Dicky.

Secara umum, menurut para petugas kesehatan, berikut adalah cara terbaik untuk menghindari penyebaran Covid-19:

1. Menghindari untuk melakukan kontak fisik termasuk jabat tangan

2. Mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air setidaknya 20 detik atau menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol 60 persen

3. Membersihkan atau mendisinfeksi permukaan benda-benda

4. Menghindari mereka yang sakit

5. Menjauhkan diri dari yang lain apabila sakit.

Baca Juga: Masih Berlanjut, Muncul Klaster Baru Covid-19 di Beijing, WHO Beri Peringatan Semua Negara

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.