GridKids.id - Virus corona jenis baru sudah 9 bulan mewabah di seluruh dunia.
Karena ini adalah virus jenis baru, masih banyak hal yang enggak kita ketahui. Para ahli pun masih terus meneliti tentang virus ini.
Sementara itu, penyebaran virus corona masih jadi kekhawatiran dunia sampai hari ini. Jumlah kasus secara global, termasuk di Indonesia, masih terus mengalami peningkatan.
Di Indonesia, sampai Sabtu (5/9/2020), tercatat ada 190.665 orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Sementara itu, 136.401 pasien sudah dinyatakan sembuh dan 7.940 pasien meninggal dunia.
Ada kondisi-kondisi yang membuat seseorang mengalami kondisi parah saat terinfeksi virus corona.
Namun, ada juga yang dalam kondisi ringan atau sedang, jadi enggak membahayakan nyawa.
Sementara, sampai saat ini belum ada vaksin dan obat yang ditemukan untuk mengatasi virus corona. Lalu, apa yang perlu kita ketahui soal ini?
Baca Juga: Perbedaan Rapid Test dan Tes Swab untuk Mendeteksi Virus Corona
Faktor Komorbid
Ahli Patologi Klinis yang juga Direktur RS UNS, Surakarta, Jawa Tengah, dokter Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan, 80-85 persen pasien terkonfirmasi COVID-19 adalah tanpa gejala atau ringan.
Sementara itu, 10 persen merupakan pasien berat dan 5 persen kritis yang mayoritas punya penyakit penyerta atau komorbid.
Penyakit penyerta atau komorbid inilah yang jadi faktor utama pasien COVID-19 mengalami kondisi parah sampai menyebabkan meninggal dunia.
"Nah, di antara yang meninggal, sebanyak 70-75 persen adalah karena ada komorbid," kata dokter Tonang saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/9/2020).
Ada beberapa penyakit yang masuk dalam kategori komorbid. Di antaranya jantung, hipertensi, diabetes, asma, kolesterol tinggi, asam urat tinggi, dan penyakit berat lainnya.
Penyakit-penyakit tersebut adalah penyakit jangka panjang yang enggak serta merta sembuh setelah diobati.
"Itu yang disebut komorbid. Orang seperti itu, kalau terinfeksi COVID-19, maka lebih berisiko mengalami pemburukan daripada yang enggak ada komorbidnya," kata dokter Tonang.
Saat ditanya soal seseorang yang semula enggak mengalami penyakit atau gejala apa pun lalu tiba-tiba memburuk, dokter Tonang enggak bisa menjawab secara pasti apa penyebabnya.
Kondisi ini terjadi pada sejumlah pasien, seperti happy hypoxia.
Pasien yang terlihat baik-baik saja tiba-tiba kondisinya memburuk dan mengalami sesak napas.
Hal itu dimungkinkan karena banyak faktor yang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Baca Juga: Jadi Gejala Baru COVID-19, Apa Itu Happy Hypoxia atau Hypoxemia?
Kunci Sembuh: Imunitas Tubuh
Belum ada obat untuk COVID-19. Lalu, apa yang membuat pasien bisa sembuh dari COVID-19?
Dokter Tonang mengatakan, imunitas tubuh menjadi faktor penting untuk melawan keberadaan virus yang masuk ke sel tubuh.
Imunitas berperan dalam hal ketika virus belum mati dan menahan agar virus tersebut enggak bisa "berbuat banyak".
Virus corona punya masa hidup selama 14 hari dan akan memuncak pada hari kelima.
Hal inilah yang membuat beberapa orang mengalami penyembuhan yang cepat setelah positif COVID-19.
Mereka yang sembuh dari paparan virus corona karena masa hidup virus di dalam tubuh telah berakhir.
Dengan tingkat penyebaran yang masih tinggi, masyarakat tetap disarankan melakukan langkah pencegahan penyebaran virus corona.
Selain melindungi diri sendiri, juga melindungi mereka yang masuk dalam kelompok rentan.
Kelompok rentan, seperti orang tua dan mereka yang punya komorbid, akan mengalami kondisi parah jika terinfeksi virus corona.
Ingat lagi, inilah 10 cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjangkit virus corona seperti dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Kementerian Kesehatan, dan WHO:
- Sering mencuci tangan
- Hindari kontak dekat
- Jaga jarak sosial
- Gunakan masker jika sakit
- Tetap tinggal di rumah
- Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
- Hindari kerumunan
- Hindari berjabat tangan
Selalu perbaharaui informasi terkait COVID-19 Segera ke rumah sakit kalau mengalami gejala COVID-19.
(Penulis: Dandy Bayu Bramasta)
Baca Juga: Urutan Masker dari yang Terbaik hingga Terburuk untuk Cegah Penularan Virus Corona
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.