3. Daerah Motif Antibody Dependent Enhancement (ADE).
Mutasi D614G terjadi di daerah motif ADE yang dapat meningkatkan masukya virus ke dalam sel.
Dari pengamatan yang dilakukan Prof Nidom dan tim, mutasi virus jenis D614G ada di daerah motif Antibody Dependent Enhancement (ADE).
"Yang menjadi pertanyaan tim PNF saat ini, kenapa mutasi itu terjadi pada daerah motif ADE?" ujar Prof Nidom.
ADE merupakan desain atau sistem pertahanan dari sebuah virus saat menjumpai sebuah antibodi di dalam host.
"Jadi begini, ketika virus (corona) ini mengetahui ada antibodi di dalam tubuh seseorang, maka ADE ini berperan untuk menutup antibodi dan antibodi itu justru akan meningkatkan masuknya virus ke dalam sel," paparnya.
"Jadi antibodi malah diajak kolaborasi dengan virus (corona) itu (agar bisa masuk ke sel)."
Nah, di dalam motif ADE tersebut ada jenis virus corona D614G itu tadi.
"Sekarang sedang kami analisis ke mana arah virus kalau ada mutasi itu," ujarnya.
4. Paling Dominan di Dunia
Mutasi D614G merupakan jenis mutasi yang sangat umum ada di Eropa, Amerika Utara, Australia, dan sebagian Asia.
Mutasi ini pertama kali dideteksi di Eropa pada bulan Februari. Sejak saat itu, jenis ini menyebar dengan cepat dan luas ke berbagai negara.
Ahli biologi komputasi dan ahli genetik Bette Korber mengklaim dalam papernya, mutasi D614G bisa dikatakan paling dominan di dunia karena penyebarannya yang 10 kali lipat lebih tinggi dibanding jenis lain.
Dalam risetnya yang terbit bulan Juli, Korber mengatakan kalau D614G bisa mendominasi jenis mutasi virus corona di suatu daerah meski ada jenis asli virus di sana.
Baca Juga: Cara Bersihkan Masker Berdasarkan Jenisnya, Agar Aman Dipakai Lagi