GridKids.id - Kids, kamu pasti pernah mengalami cegukan. Namun, apa kamu tahu apa penyebab terjadinya cegukan?
Nah, cegukan bisa terjadi saat otot yang memisahkan perut dan dada (diafragma) berkontraksi tanpa disengaja.
Diafragma punya peranan penting dalam sistem pernapasan manusia.
Hal ini dikarenakan tubuh bergantung pada kontraksi dan pergerakan diafragma agar proses pernapasan berlangsung normal.
Cegukan juga cukup sering terjadi pada bayi.
Beberapa studi menunjukkan kalau cegukan pada bayi mungkin merupakan hal yang normal dan bagian dari proses tumbuh kembangnya.
Saat menarik napas, otot diafragma akan turun (kontraksi) dan akan naik kembali (relaksasi) saat kita menghembuskan napas.
Dalam cegukan, otot diafragma akan berkontraksi secara tiba-tiba, dan menyebabkan udara terlalu cepat masuk ke dalam paru-paru, sehingga katup saluran pernapasan menutup dan menimbulkan suara ‘hik’.
Kontraksi dari otot diafragma yang tiba-tiba ini bisa dipicu oleh berbagai hal, baik yang berlangsung sementara atau terus-menerus.
Cegukan yang bersifat sementara bisa dipicu oleh beberapa kondisi, seperti makanan pedas, minuman berkarbonasi dan beralkohol, mengunyah atau mengisap permen, merokok, serta makan terlalu banyak atau terlalu cepat.
Selain itu, perubahan suhu secara tiba-tiba, sedang merasa gugup, terlalu bersemangat, atau stres juga bisa memicu cegukan yang bersifat sementara.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ternyata Cegukan Bisa Jadi Tanda Adanya Gangguan Kesehatan
Penyebab Cegukan yang Terus-menerus
Untuk cegukan berkepanjangan yang berlangsung selama lebih dari 2 hari bisa dipicu oleh beberapa hal.
Melansir Alodokter, inilah penyebab cegukan yang terus-menerus:
- Gangguan sistem pencernaan, seperti gastritis, tukak lambung, pankreatitis, kanker pankreas, kanker lambung, penyakit radang usus, penyumbatan usus, atau radang hati.
- Gangguan saraf, misalnya akibat peradangan saluran napas, dan tumbuh tumor atau kista di leher.
- Gangguan pada otak, seperti stroke perdarahan, radang dan infeksi otak, tumor otak, multiple sclerosis, dan hidrosefalus.
- Gangguan di rongga dada, misalnya pneumonia, bronkitis, tuberkulosis, asma, cedera pada dada, dan emboli paru.
- Gangguan jantung, contohnya serangan jantung dan peradangan selaput jantung.
- Gangguan mental, misalnya anoreksia dan skizofrenia.
Selain kondisi medis di atas, cegukan berkepanjangan juga bisa terjadi akibat efek samping penggunaan obat-obatan, di antaranya:
- Obat bius.
- Obat penenang, seperti diazepam.
- Obat kemoterapi, seperti carboplatin.
- Methyldopa.
- Dexamethasone.
Baca Juga: Penyebab Seseorang Cegukan dan Bagaimana Cara Mengatasinya, Belajar dari Rumah 4 Agustus 2020
Cara Mengatasi Cegukan
Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan sendiri di rumah untuk mengatasi cegukan (kecuali bila berkepanjangan, kamu harus pergi ke dokter), seperti dilansir NHS.
- Minum air dingin sedikit-sedikit.
- Menahan napas sebentar.
- Menggigit lemon.
- Menelan butiran gula.
- Menelan sedikit cuka.
- Bernapas menggunakan kantong kertas.
- Tarik kaki ke arah dada dan bersandarlah ke depan untuk menekan dada.
Berbagai Obat yang Bisa Membantu Menghilangkan Cegukan
Kalau beberapa cara sederhana enggak bisa menyembuhkan cegukan, sebaiknya kunjungi dokter supaya ia bisa membantu sekaligus mengecek apakah cegukan ini merupakan tanda dari kondisi medis lain.
Biasanya ada beberapa obat yang dapat digunakan untuk menghentikan cegukan, seperti:
- Chlorpromazine
- Haloperidol
- Baclofen
- Metoclopramide
- Gabapentin
Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Cegukan yang Efektif dengan Bahan Alami
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.