GridKids.id - Pada Senin (10/8/2020), media sosial dibuat heboh dengan unggahan video yang memperlihatkan awan di Aceh.
Akun @masawep mengunggah video tersebut pada Senin (10/8/2020) pukul 10.35 WIB.
Sampai Selasa (11/8/2020) pukul 07.00 WIB, video itu sudah ditonton lebih dari 542.000, disukai dan di-retweet ribuan akun lainnya.
Unggahan video yang jadi viral di media sosial Twitter itu memperlihatkan kondisi awan di atas Kota Meulaboh, Aceh Barat.
Dalam video berdurasi 29 detik tersebut, tampak gumpalan awan dengan warna hitam bercampur putih bergulung menyelimuti kota, di mana awan tersebut berukuran cukup panjang.
Inilah tweet yang menyertakan video itu:
Penjelasan BMKG
Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bapak Hary Tirto Djatmiko menjelaskan, fenomena awan bergulung ini disebut sebagai awan roll atau roll cloud.
Fenomena awan bergulung merupakan suatu fenomena alamiah yang biasa terjadi.
"Roll cloud merupakan salah satu jenis awan Arcus (Arcus cloud)," Bapak kata Hary saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/8/2020) sore.
Menurut Hary, terdapat dua jenis awan Arcus, yaitu shelf clouds dan roll clouds.
Baca Juga: Viral Fenomena Langka Awan Pelangi di Langit Jepang, Bagaimana Fire Rainbow Bisa Terjadi?
Bapak Hary mengungkapkan, awan Arcus merupakan awan rendah, panjang, dan tipis yang terkait dengan awan hujan disertai kilat atau petir, dan angin kencang.
"Awan tersebut terkadang terlihat di bawah awan cumulonimbus," ujar dia.
Awan ini berbentuk kolom horizontal yang bisa menggelinding atau bergulung panjang, apabila awan tersebut mengalami perbedaan arah angin di lapisan bagian atas dan bawah.
Hal ini, lanjutnya, terjadi saat suatu aliran udara dingin yang turun dari awan cumulonimbus sampai mencapai tanah.
"Udara dingin tersebut diindikasikan menyebar dengan cepat di sepanjang tanah, kemudian mendorong udara lembap dan hangat yang ada di sekitarnya ke atas," paparnya.
Saat udara ini naik, uap air mengembun membentuk pola awan Arcus.
Imbauan BMKG
Bapak Hary menambahkan, awan tersebut mempunyai ketinggian sampai sekitar 6.500 kaki atau sekitar 2.000 meter atau 2 km.
Saat awan Arcus terbentuk dengan awan cumulonimbus dan downdraft, hal ini dikaitkan dengan hujan lebat atau hujan es, kilat atau petir, dan angin kencang.
Masyarakat sekitar diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.
"Sejauh ini kewaspadaan terhadap hujan lebat, kilat atau petir, dan angin kencang terkait dengan hal tersebut," ujar dia.
(Penulis: Mela Arnani)
Baca Juga: Awan Berbentuk UFO Raksasa di New Mexico Hebohkan Media Sosial, Ternyata Ini yang Sebenarnya Terjadi
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.