GridKids.id - Virus corona COVID-19 masih menyebar hampir di seluruh dunia, Kids.
Virus ini pertama kali dilaporkan muncul pada akhir tahun 2019 di Wuhan, Tiongkok.
Walaupun sekarang negara ini sudah mulai pulih, tapi Tiongkok belum sepenuhnya terbebas dari virus corona.
Namun, melansir Kompas.com, infeksi virus baru tiba-tiba muncul di Tiongkok yang disebabkan oleh gigitan kutu dan menular dari orang ke orang.
Seperti dikabarkan Global Times, Kamis (6/8/2020), sebanyak 37 orang di Provinsi Jiangsu, Tiongkok timur, didagnosis dengan Severe Fever with Thrombocytopenia Syndrome ( SFTS), atau demam parah pada tahun ini.
Gejala penyakit ini disebabkan oleh virus baru (novel bunya virus) yang disebabkan oleh tick atau kutu, yang kemudian dikenal sebagai salah satu penyakit yang dibawa oleh virus tick borne.
Virus Tick Borne
Dikutip dari jurnal yang diterbitkan di Science Direct, Jumat (7/8/2020), infeksi virus ini didiagnosis dengan SFTS, yang mana pasien ditandai dengan sindrom demam akut dengan suhu di atas 38 derajat celsius.
Selain itu, trombositopenia dan leukopenia kurang dari normal, khususnya yang berhubungan dengan riwayat gigitan kutu di daerah endemik.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Hasil Rapid Test Virus Corona Reaktif?
Demam Parah
Demam parah dengan sindrom trombositopenia atau SFTS ini juga ditemukan pada tahun 2009 di Tiongkok tengah.
Dikenal sebagai sindrom klinis baru dengan kemiripan klinis dan epidemiologis dengan anaplasmosis manusia.
Agen penyebab SFTS diidentifikasi sebagai novel phlebovirus atau virus SFTS, sedangkan pada kasus tick borne yang menjadi viral di Tiongkok saat ini disebabkan oleh novel bunya virus.
Menurut jurnal PubMed National Library of Medicine, sejumlah peneliti di Tiongkok mencoba meneliti penyebab penyakit seperti demam berdarah yang terjadi pada petani.
Berdasarkan deteksi yang dilakukan, mereka menemukan sebuah virus yang enggak diketahui dalam sampel darah orang yang terinfeksi dan dari kutu Haemaphysalis yang dikumpulkan dari anjing.
Analisis sekuens genom keseluruhan mengidentifikasi virus itu sebagai anggota baru dari Bunyaviridae atau bunya virus.
Gejala Infeksi Virus Tick Borne
Selanjutnya, infeksi dikonfirmasi dengan RT-PCR pada 33 dari 58 pasien yang dicurigai terinfeksi virus ini.
Penelitian dilaporkan Chinese Medical Association Publishing House Ltd ini mengungkapkan pada pasien yang terinfeksi virus tick borne ini ditandai dengan beberapa gejala.
- Demam akut di atas 38 derajat celsius
- Malaise parah
- Perut mual
- Muntah
- Diare
Selain itu, temuan menonjol di laboratorium menunjukkan rendahnya jumlah sel darah putih dan trombosit.
Pasien yang terinfeksi virus tick borne ini juga mengalami gangguan koagulasi, dan peningkatan enzim hati.
Bahkan, komplikasi hemoragik bisa menyebabkan kematian.
Bunyavirus atau virus tick borne yang ditularkan melalui kutu menyebabkan seperti demam berdarah yang mengancam jiwa pada manusia dan muncul di Tiongkok.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), patogen yang ditularkan melalui kutu dapat ditularkan ke manusia lewat gigitan kutu yang terinfeksi.
Kutu bisa terinfeksi oleh bakteri, virus, atau parasit.
Di Amerika Serikat, ada beberapa penyakit yang ditularkan melalui kutu.
Penyakit paling umum antara lain Lyme, babesiosis, ehrlichiosis, Rocky Mountain Spotted Fever, anaplasmosis, penyakit ruam terkait kutu selatan, demam kambuh yang ditularkan kutu, dan tularemia.
Penyakit Lyme adalah penyakit tick borne yang paling sering dilaporkan di Amerika Serikat.
(Penulis: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Baca Juga: Jadi Harapan Utama di Tengah Pandemi, Kapan Vaksin Virus Corona Tersedia di Indonesia?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.