Find Us On Social Media :

Bernilai Ratusan Juta Dollar, Peneliti Sebut Kotoran Burung Sama Berharganya dengan Emas dan Minyak

Ilustrasi burung laut

GridKids.id - Kotoran burung biasanya jadi musuh besar untuk pemilik mobil.

Hal ini karena burung suka buang kotoran di mobil. Entah itu di kaca, di kap mobil, atau bahkan di body mobil.

Namun tahukah kamu? Ternyata, kotoran burung sangat berharga, lo! Tepatnya kotoran burung laut.

Sejumlah ilmuwan bahkan mengatakan kalau kotoran burung laut sama berharganya dengan emas, minyak, ataupun komoditas lainnya, lo.

Seperti dikutip CNN, Jumat (7/8/2020), penelitian baru mengungkapkan kalau limbah yang dihasilkan burung laut, seperti burung camar, pelikan, dan penguin, bisa bernilai hampir setengah miliar dollar setiap tahun.

Wah, kenapa bisa begitu, ya?

Digunakan sebagai Pupuk

Ternyata, hal itu disebabkan karena kotoran burung laut (guano), bisa digunakan sebagai pupuk komersial dan sangat penting untuk menyumbang nutrisi bagi ekosistem laut.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya peran burung laut dan melestarikan habitat mereka, para ilmuwan berupaya menghitung kontribusi burung laut.

Mereka juga menggambarkan biaya sebenarnya dari penurunan populasi burung laut dengan menilai limbah yang dihasilkan hewan-hewan ini.

Baca Juga: Burung Beo Terkenal Bisa Tirukan Suara Manusia, Ternyata Ini Penyebabnya

Bernilai Hampir 500 Juta Dollar

Berdasarkan hasil perhitungan ilmuwan, nilai kontribusi limbah burung laut ini sama sekali enggak kecil.

Melansir Kompas.com, nilainya diperkirakan lebih dari 473 juta dollar setiap tahun, lo! Bahkan, mungkin bisa jauh lebih banyak.

Studi itu ditulis dalam makalah yang diterbitkan pada Kamis (6/8/2020) di jurnal Trends in Ecology and Evolution.

"Produksi guano adalah layanan ekosistem yang dihasilkan oleh burung laut tanpa biaya bagi kita. Saya dapat pergi ke sebuah pulau, mengumpulkan guano, dan menjualnya dengan harga pasar sebagai pupuk," kata rekan penulis studi Marcus V Cianciaruso, seorang profesor ekologi di Universitas Federal Goiás, Brasil.

Sebab, lanjut Cianciaruso, ada kepentingan ilmiah dan biologis yang dimungkinkan untuk mengukur jasa ekosistem burung laut dalam bahasa yang lebih umum agar bisa dipahami masyarakat dan pembuat kebijakan.

Saat ini, kotoran burung laut atau guano tersebut sudah dikomersialkan di beberapa negara, seperti Peru, Chile, dan begara lain.

Bahkan, guano enggak sekadar bernilai komersial semata, Kids.

Meskipun cuma sedikit spesies burung laut yang menghasilkan guano, limbah burung lain juga ikut menyumbang nutrisi penting bagi ekosistem laut, serta bagi ekonomi pesisir.

Cianciaruso dan rekan penulisnya, Daniel Plazas-Jiménez, mengungkapkan kalau fungsi tubuh burung laut secara alami memompa nutrisi bolak-balik, antara habitat laut dan darat.

"Mereka (burung laut) melepaskan nitrogen dan fosfor dengan konsentrasi tinggi melalui feses, menyebabkan perubahan lingkungan yang penting dalam ekosistem ini," jelas peneliti.

Menurut penelitian ini juga dalam ekosistem terumbu karang, nutrisi yang terkandung dalam guano bisa meningkatkan biomassa ikan karang sampai 48 persen.

Hal itu penting bagi perikanan dan pariwisata di tempat-tempat seperti Karibia, Asia Tenggara dan Great Barrier Reef di Australia.

Para peneliti memperkirakan nilai tahunan nitrogen dan fosfor yang disimpan ke dalam ekosistem ini dari kotoran burung laut dengan menghitung biaya untuk menggantinya dengan nutrisi buatan.

Ternyata, kalau gagal melindungi burung laut, maka biaya bisa jadi mahal.

"Kami buat perkiraan yang sangat konservatif bahwa 10 persen dari stok ikan terumbu karang bergantung pada nutrisi burung laut," kata Plazas-Jiménez.

Baca Juga: Pada saat Terbang Burung Tidak Menggunakan Paru-Paru untuk Bernapas, Melainkan dengan Kantong Udara

 

Populasi spesies burung laut terancam

Menurut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan pemerintah Australia, keuntungan ekonomi tahunan dari perikanan komersial di terumbu karang lebih dari 6 miliar dollar.

"Jadi 10 persen dari nilai ini adalah sekitar 600 juta dollar per tahun," jelas Plazas-Jiménez.

Kalau digabungkan dengan angka guano yang dikomodifikasi hampir 474 dollar, maka nilai ekonomi kotoran burung laut bisa meningkat jadi sekitar 1 miliar dollar.

Intinya, berdasarkan hal itu, konservasi burung laut jadi investasi yang menarik, bahkan mungkin menggiurkan.

"Namun, karena spesies burung laut sangat terancam, fungsi ini (pengendapan nutrisi) juga ikut terancam," kata Plazas-Jiménez.

Dalam upaya konservasi burung laut, perlu diketahui kalau spesies ini juga punya dampak yang menjangkau jauh melebihi habitat langsung mereka.  

Seperti penguin di Antartika yang punya pengaruh signifikan terhadap kadar nitrogen dan fosfor, baik dalam skala lokal maupun global.

Itulah kenapa perlunya melindungi habitat burung laut yang mungkin tampak terasing dari kehidupan manusia.

Sejumlah besar pengendapan unsur hara terjadi di ekosistem Antartika, yang mana penguin memberi kontribusi sebesar setengah dari nitrogen dan fosfor yang disimpan oleh burung laut setiap tahun.

Sayangnya, kata Plazas-Jiménez, 60 persen kontribusi tersebut dihasilkan oleh spesies penguin dengan populasi yang terus menurun.

Ancaman yang dihadapi burung laut di antaranya adalah perubahan iklim, penangkapan ikan berlebihan, spesies invasif dan tangkapan sampingan yang artinya mereka sering terbunuh secara enggak sengaja sebagai akibat dari penangkapan ikan komersial.

Ancaman-ancaman ini berpotensi memberi dampak besar pada kontribusi endapan nutrisi burung laut untuk kesejahteraan ekosistem.

Diperkirakan hampir separuh spesies burung laut populasinya terus menurun.

Baca Juga: Dongeng Indonesia: Burung Ajaib yang Mendatangkan Hujan #MendongenguntukCerdas

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.