Menurut Pak Wiku, yang lebih penting, tindakan tersebut harus dijadikan solidaritas dan gotong royong di tengah masyarakat.
"Menurut saya, selama empat bulan ini sebagian masyarakat sudah melakukan protokol kesehatan. Tapi masih banyak yang belum. Kalau sudah banyak yang melakukan, laju kasus positit seharusnya bisa di rem," tutur Pak Wiku.
"Jika hanya sebagian saja masyarakat tahu dan melakukan itu tidak cukup. Sebanyak 50 persen saja juga tak cukup. Dan mungkin karena pandemi sudah begitu lama, masyarakat mungkin lengah," tambahnya.
Sementara itu, pemerintah memperbaharui informasi perkembangan kasus harian COVID-19 pada Jumat (24/7/2020).
Berdasarkan data yang bersumber dari Kementerian Kesehatan itu tercatat ada 1.761 kasus baru pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
Data tersebut bersumber dari Kementerian Kesehatan sampai pukul 12.00 WIB, Jumat.
Adapun jumlah penambahan ini didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 24.965 spesimen dalam 24 jam terakhir.
Sehingga secara akumulatif ada 95.418 kasus positif COVID-19 di Indonesia sampai saat ini.
Berdasarkan data tersebut, kasus baru pasien konfirmasi positif COVID-19 tersebar di 29 provinsi.
Dari data tersebut, tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi, kelimanya yaitu Jawa Timur (496 kasus baru), DKI Jakarta (297 kasus baru), Jawa Tengah (124 kasus baru), Jawa Barat (91 kasus baru) dan Kalimantan Selatan (90 kasus baru).
Sementara itu, penularan COVID-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 470 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.
(Penulis : Dian Erika Nugraheny)
Baca Juga: Sudah Menginfeksi 15 Juta Orang, Negara Mana Saja yang Masih Nol Kasus COVID-19?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.