GridKids.id - Saat ini Amerika Serikat masih berusaha mengendalikan kasus virus corona yang menyebabkan Covid-19.
Namun enggak hanya itu saja, negara tersebut juga harus menghadapi merebaknya virus yang mematikan.
Virus tersebut menyebabkan penyakit Hemorrhagic Disease Virus (RHDV2) atau biasa disebut Bunny Ebola.
Baca Juga: Mengenal G4 EA H1N1, Flu Babi Jenis Baru yang Disebut Bisa Berpotensi Jadi Wabah Global
Nah, apakah kamu sudah pernah mendengar tentang Bunny Ebola, Kids?
Kita cari tahu lebih banyak tentang penyakit tersebut, yuk!
Apa Itu Bunny Ebola?
Bunny Ebola disebabkan oleh virus. Virus tersebut pertama kali ditemukan oleh ilmuwan di Tiongkok, 35 tahun lalu.
Di Amerika Serikat, ini sudah kali keempat virus ganas tersebut menyebar.
Galur atau strain virus telah bermutasi dan menyebar ke hampir seluruh negara bagian, Kids.
Selain itu, untuk pertama kalinya virus tersebut menyerang hewan selain kelinci.
Hewan lain yang juga diserang oleh virus ini antara lain pika dan hare yang merupakan endemik Amerika Utara.
Enggak hanya itu, virus ini juga menyerang cottontails, snowshoe hare, dan jackrabbit.
Apa Hubungannya dengan Ebola?
Mungkin kamu bertanya-tanya, apa kaitannya Bunny Ebola dengan wabah Ebola yang menyerang manusia?
Nah, meski disebut Ebola virus yang mewabah di antara kelinci ini enggak ada kaitannya dengan virus Ebola, Kids.
Akan tetapi, penyakit tersebut menimbulkan gejala yang sama pada kelinci seperti halnya saat manusia terkena Ebola, Kids.
Baca Juga: Cegah Infeksi Virus Corona, Berbagai Negara Terus Imbau Warganya Untuk Menjauhi 3 C, Apa Itu?
Gejalanya misalnya ialah pendarahan parah, kerusakan organ, dan kematian pada manusia juga primata.
Penyakit tersebut menyebabkan lesi atau luka pada organ dalam dan bagian otot kelinci, sehingga menimbulkan pendarahan dalam dan kematian pada hewan tersebut.
Jika terserang Bunny Ebola, tanda-tanda yang paling terlihat adalah saat kelinci mati mendadak dan darah segar keluar dari hidung kelinci tersebut, Kids.
Virus yang Tangguh
Menurut beberapa peneliti, Bunny Ebola adalah virus yang tangguh, Kids. Virus tersebut sulit untuk dimusnahkan.
Virus itu bisa hidup lebih dari tiga bulan dalam temperatur ruangan dan mampu bertahan hidup dalam suhu mencapai 50 derajat Celcius dalam waktu satu jam.
Enggak hanya itu saja, virus tersebut juga enggak bisa dibunuh dengan udara dingin atau dengan cara dibekukan, lo.
Baca Juga: Nyaris Bangkrut Gara-Gara Wabah, Toko Roti Ini Diselamatkan Oleh Kue Berbentuk Gulungan Tisu Toilet
Pada saat seekor hewan terinfeksi Bunny Ebola, virus akan terinkubasi sekitar selama tiga hari.
Saat kelinci terserang Bunny Ebola, beberapa akan mulai kehilangan nafsu makan dan energi.
Lalu, organ tubuh kelinci seperti hati akan mengalami kerusakan dan darah enggak bisa mengalir dengan baik, Kids.
Ganasnya virus tersebut membuat angka kematian kelinci sangat tinggi, yakni sekitar 90 persen.
O iya, kalau enggak langsung mati secara mendadak, kelinci yang sempat bertahan bisa menyebarkan virus sampai selama dua bulan.
Penyakit RHDV2 atau Bunny Ebola ini bisa menyebar melalui darah, urin, dan feses hewan yang terinfeksi.
Virus ini enggak menginfeksi manusia, Kids. Namun, virus ini bisa menempel pada rambut, sepatu, dan baju jika seseorang melakukan kontak dengan kelinci yang terinfeksi.
Kalau kelinci lain yang sehat enggak sengaja menyentuhnya, hewan tersebut juga otomatis akan terinfeksi, Kids.
Saat ini, di Amerika Serikat sendiri belum ada vaksin yag dapat mencegah infeksi virus tersebut.
Rumah sakit hewan di sana harus mendatangkan vaksin dari luar negeri seperti Spanyol dan Prancis.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id