Find Us On Social Media :

Masih Terus Bertambah, Inilah 3 Gejala Baru Virus Corona Menurut CDC, Salah Satunya Pilek

Pilek, Salah Satu Gejala Baru Virus Corona

GridKids.id - Virus corona Covid-19 diduga pertama kali muncul pada akhir tahun 2019. Sampai sekarang, virus ini sudah menyebar di berbagai negara.

Karena merupakan virus jenis baru, masih banyak yang harus dipelajari dari Covid-19. Salah satunya adalah gejala-gejalanya.

Sejak kemunculannya, gejala virus ini enggak selalu sama. Bahkan, gejalanya selalu bertambah. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menambahkan tiga gejala baru infeksi virus corona ke dalam daftarnya.

Ketiga gejala baru tersebut adalah hidung tersumbat atau pilek, mual, dan diare.

Dengan tambahan itu, gejala virus corona dalam daftar CDC kini menjadi 11 gejala.

Sebanyak 11 gejala Covid-19 dari CDC adalah:

"Daftar ini tak mencakup semua gejala yang mungkin terjadi. CDC akan terus memperbarui daftar ini karena kami mempelajari lebih lanjut tentang Covid-19," kata CDC, dikutip dari Fox News, Kamis (25/6/2020).

Baca Juga: Gejala Baru Masih Terus Bermunculan, Ini Daftar Lengkap Gejala Infeksi Virus Corona Menurut CDC

CDC melakukan perubahan yang sama pada April 2020 lalu ketika para pejabat menambahkan enam gejala tambahan ke dalam daftar.

Ketika pandemi pertama kali merebak, demam, batuk, dan sesak napas dilaporkan menjadi tanda paling umum dari infeksi Covid-19. G

ejala dapat berkisar dari ringan hingga berat, dengan kebanyakan orang mulai mengalaminya dua hingga 14 hari setelah terpapar virus.

"Orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang yang memiliki kondisi medis yang mendasari seperti jantung, paru-paru, dan diabetes tampaknya berisiko lebih tinggi untuk menjadi komplikasi lebih serius," jelas CDC.

"Tanda-tanda peringatan darurat untuk Covid-19 biasanya termasuk kesulitan bernapas, nyeri atau tekanan yang menetap di dada, kebingungan baru, ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga, dan bibir atau wajah kebiruan," demikian CDC.

Untuk itu, CDC meminta mereka yang merasakan gejala-gejala itu agar segera mencari perawatan medis. Hingga saat ini, virus yang pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan itu telah menginfeksi lebih 9,6 juta penduduk dunia.

Meski infeksi masih terus berlangsung, banyak negara mulai melonggarkan penguncian dan menghidupkan kembali roda perekonomian mereka. Dengan realitas itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengeluarkan peringatan bahwa virus corona memasuki fase baru dan berbahaya.

"Dunia kini dalam fase yang baru dan berbahaya. Banyak orang yang sudah bosan berada di rumah, tapi virus korona masih menyebar dengan cepat," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dilansir dari New York Times, Jumat (19/6/2020).

Tedros menyadari bahwa berbagai kebijakan untuk menghentikan penyebaran virus korona telah membuat lumpuh ekonomi.

Namun, WHO terus mengingatkan agar masyarakat tidak menyerah untuk tetap berada di rumah.

Sebuah pelajaran berharga datang dari Beijing, China, yang kini tengah menghadapi gelombang kedua virus corona.

Dengan adanya laporan kasus-kasus baru, Beijing kembali menerapkan pembatasan baru dan menutup kembali sekolah.

(Penulis: Ahmad Naufal Dzulfaroh)

Baca Juga: Setengah Tahun Virus Corona Mewabah, Ini 5 Negara dengan Jumlah Kasus Infeksi Terbanyak di Dunia

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id.