Find Us On Social Media :

Car Free Day Jakarta Dimulai Lagi, Ini Aturan untuk Pejalan Kaki, Pelari, dan Pesepeda

Car Free Day kembali digelar minggu ini.

GridKids.id - Pandemi virus corona Covid-19 masih berlangsung di berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Ada beberapa kebijakan yang diterapkan untuk mencegah penyabaran virus ini, salah satunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Namun saat ini, DKI Jakarta sudah menerapkan PSBB masa transisi, di mana sudah ada beberapa fasilitas umum yang mulai dibuka.

Selain itu, car free day juga akan kembali digelar. Tentunya dengan beberapa aturan untuk mencegah penyebaran virus.

Pemprov DKI menggelar kembali Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) alias car free day mulai Minggu (21/6/2020) besok.

Pemprov DKI membuat jalur terpisah bagi pejalan kaki dan pesepeda untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“HBKB kembali kami adakan, namun penerapan protokol kesehatan wajib dilakukan setiap warga pada setiap aspek kegiatan, termasuk saat kegiatan berolahraga," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Pak Syafrin Liputo di Jakarta, Sabtu (20/6/2020).

"Untuk itu, kami membuat lajur terpisah agar tidak terjadi kerumunan yang berisiko terjadi penularan COVID-19,” lanjut Pak Syafrin.

Baca Juga: Inilah Kebiasaan yang Setiap Hari Dilakukan Orang Sukses, Apa Kamu Sering Melakukannya?

Beliau menuturkan, sejumlah personel Kepolisian, TNI, Dishub, dan Satpol PP Provinsi DKI Jakarta akan dikerahkan di sepanjang area HBKB untuk memastikan warga tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Kami terus mengimbau agar warga dalam berolahraga tetap menerapkan protokol kesehatan, menjaga jarak fisik, memakai masker, serta menjaga kebersihan," kata Pak Syafrin.

"Selain itu, bagi warga yang rentan terpapar COVID-19 (anak-anak di bawah usia 9 tahun, lansia, dan ibu hamil) agar tetap berada di rumah dan menjaga kebugaran di rumah,” lanjutnya.

Inilah rincian pemisahan lajur tesebut:

1. Bagi pesepeda disiapkan 3 lajur paling kanan, olahraga lari disiapkan 1 lajur paling kiri, dan trotoar bagi pejalan kaki.

2. Pada segmen jalan di mana hanya terdapat 3 lajur, maka 2 lajur digunakan untuk jalur pesepeda, 1 lajur untuk olahraga lari, dan pejalan kaki diarahkan untuk menggunakan trotoar.

3. Pada segmen jalan di simpang Flyover Karet, 2 lajur sebelah kanan digunakan untuk pesepeda dan 1 lajur paling kiri untuk olahraga lari, dan pejalan kaki diarahkan untuk menggunakan trotoar.

4. Pada segmen Simpang Susun Semanggi, 2 lajur sebelah kanan disiapkan untuk pesepeda, bagi olahraga lari, dan pejalan kaki diarahkan melalui kolong Simpang Susun Semanggi.

(Penulis: Cynthia Lova)

Baca Juga: Sudah Dilakukan PSBB dan New Normal, Apakah Kasus Corona di Indonesia Sudah Menurun? Berikut Hasil Hitungan Peneliti

---

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.