Terbatas Jarak
Pada kenyataannya, manusia belum pernah melihat langsung kehidupan alien.
Menurut Berezin, hal itu disebabkan oleh kemampuan manusia untuk melihat kehidupan luar angkasa dalam jarak tertentu dari Bumi.
Sederhananya, kita sebut ini sebagai Parameter A. Kalau peradaban alien enggak bisa mencapai Parameter A, manusia belum bisa melihat keberadaannya.
Entah itu dengan cara perjalanan antarbintang, siaran komunikasi luar angkasa, dan lain-lain.
Kemungkinan lainnya, menurut Berezin, adalah peradaban alien yang “enggak sempat memperhatikan” keberadaan manusia di Bumi.
“Mereka mungkin enggak memperhatikan kita, sama seperti kru konstruksi menghancurkan sarang semut untuk membangun rumah,” tambahnya.
Jadi apakah Berezin berusaha mengatakan kalau manusia adalah semut? Ternyata, ia justru menempatkan manusia dalam posisi perusak masa depan peradaban yang kita cari selama ini.
“Dengan asumsi hipotesis di atas adalah benar, apa artinya bagi masa depan kita? Satu-satunya penjelasan adalah prinsip antropik. Kita adalah orang pertama yang tiba di tahap antarbintang, dan kemungkinan besar menjadi orang terakhir yang pergi,” paparnya.
Meski Berezin berharap ia sendiri salah akan hal ini, banyak ilmuwan lainnya yang punya pandangan lebih optimis terhadap penemuan alien.
Namun penjelasan Berezin adalah pernyataan ilmiah terakhir saat ini, mengapa manusia menjelajah luar angkasa seorang diri.
Itu karena mungkin kita juga akan punah seorang diri, sebelum menemukan atau ditemukan oleh peradaban lain.
(Penulis: Sri Anindiati Nursastri)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id.