Find Us On Social Media :

Berenang di Tengah Pandemi Virus Corona, Amankah dari Penularan Covid-19?

Ilustrasi berenang

GridKids.id - Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh sangat penting kita lakukan.

Terutama, di masa pandemi virus corona Covid-19 seperti sekarang.

Salah satu cara untuk menjaga kebugaran tubuh adalah berolahraga, seperti berenang.

 

Sebelumnya, tempat umum seperti kolam renang dan pantai banyak yang ditutup.

Namun, fase new normal akan segera hadir.

Beberapa kegiatan yang sebelumnya dibatasi akan kembali diizinkan untuk dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19.

Salah satunya adalah pembukaan kembali tempat wisata seperti pantai.

Pembukaan ini kemungkinan besar akan menarik banyak wisatawan yang sudah jenuh karena selama beberapa bulan terakhir menghabiskan waktu di rumah saja. 

Lalu, apakah menikmati waktu dengan berenang di pantai maupun kolam renang umum punya potensi untuk menularkan Covid-19?

Epidemiolog dari Griffith University, Bapak Dicky Budiman menjelaskan kalau sejauh ini belum ada hasil riset yang menunjukkan jika Covid-19 bisa ditularkan lewat air.

"Sejauh ini tidak ada bukti penularan lewat batuk atau bersin di dalam air. Artinya, kalau berenang sendirian atau berdua dengan yang masih keluarga serumah tidak apa-apa, walaupun tadinya kolam renang itu dipakai orang lain," jelas Pak Dicky saat dihubungi Kompas.com (7/6/2020).

Baca Juga: Berenang saat Pandemi, Bagaimana Risiko Penularan Corona di Kolam Renang dan Pantai?

Enggak Bersifat Water Borne Disease

Menurutnya, riset yang sudah ada saat ini menyatakan kalau Covid-19 bukan water borne disease atau penyakit yang ditularkan lewat air.

Ditambah dengan adanya kandungan klorin dalam air yang membantu membuat virus menjadi enggak aktif sehingga menurunkan risiko penularan.

Fakta umum yang saat ini diketahui para ahli adalah kemungkinan seseorang tertular di luar ruangan lebih kecil daripada tertular di dalam ruangan.

Sehingga potensi penularan yang harus diwaspadai adalah dari kerumunan pengunjung yang datang ke pantai atau ke kolam renang, bukan karena kegiatan berenang.

"Aturan dalam kegiatan seperti berenang atau water park tetap sama, yaitu jaga jarak, cuci tangan, disinfektan permukaan dan kenakan masker," kata Bapak Dicky.

Ia juga mengingatkan kalau penularan utama Covid-19 adalah dari orang ke orang, selain juga melalui sentuhan pada permukaan yang terpapar virus.

Oleh karena itu, ia menyebut kalau pengelola tempat wisata seperti pantai dan kolam renang wajib melakukan disinfektasi secara rutin terhadap fasilitas yang ada.

Selain itu, masyarakat yang ingin pergi berenang juga wajib mematuhi pembatasan jarak aman, aturan cuci tangan, pemakaian masker dan tidak pergi ke pantai/kolam renang bila merasa sakit.

"Dan tentunya area wisatanya bukan di lokasi atau zona merah," imbuhnya.

Baca Juga: Enggak Cuma Menyenangkan, Berenang di Laut Juga Bermanfaat bagi Kesehatan

Media Penularan Covid-19 

Melansir Kompas.com (13/5/2020), saran lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengunjungi kolam renang atau pantai yang dekat dengan rumah.

Hal ini karena toilet umum yang disediakan di tempat tersebut juga berisiko besar menjadi media penularan Covid-19.

Jadi, pengunjung bisa membersihkan tubuh di rumah usai beraktivitas dan mengurangi risiko penularan dari penggunaan toilet umum.

Meski berenang enggak secara langsung bisa menularkan Covid-19, namun kewaspadaan tetap perlu dijaga ketika pergi berenang di kolam renang umum atau pantai.

Penyebabnya adalah sangat sulit untuk masuk dan keluar dari kolam renang tanpa menyentuh apa pun atau berinteraksi dengan orang lain.

Ada banyak permukaan yang bisa tersentuh ketika pergi ke kolam renang, mulai dari gagang pintu, pintu loker, kursi, hingga kran kamar mandi. 

Terlebih lagi bila harus pergi ke toilet, yang berarti ada kesempatan untuk memegang lebih banyak lagi permukaan di mana virus corona bisa hinggap dan berpindah ke tangan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh tim peneliti AS di jurnal Nature menemukan kalau virus corona bisa hidup pada permukaan yang keras seperti, plastik dan besi, sampai tiga hari.

Penelitian yang dilakukan oleh tim Hong Kong University dan diterbitkan di jurnal The Lancet bahkan menemukan bahwa pada suhu ruang, virus bisa bertahan pada plastik dan stainless steel sampai tujuh hari. 

(Penulis: Jawahir Gustav Rizal)

Baca Juga: Air Kolam Renang Mengandung Banyak Bakteri, Apa Jadinya Kalau Tertelan?

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.