Find Us On Social Media :

Cerita Indonesia: Sapardi Djoko Damono, Belajar dari Rumah, Sabtu 6, Juni 2020

Bapak Sapardi Djoko Damono

GridKids.id - Belajar dari Rumah membahas seorang penyair Indonesia yang sangat sukses di dunia Sastra.

Sapardi Djoko Damono adalah seorang penyair senior yang karyanya dicintai banyak orang.

 

Tahukah kamu siapa Sapardi Djoko Damono? dan bagaimana perannya dalam kesusasteraan Indonesia?

Sapardi Djoko Damono Mengutip Kemdikbud RI, Sapardi Djoko Damono adalah seorang penyair, dosen, pengamat sastra, kritikus sastra dan pakar sastra.

Ia lahir di Solo pada 20 Maret 1940, putra pertama pasangan Sadyoko dan Saparian.

Setelah lulus SMA, ia kuliah di Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pernah memperdalam kajian kemanusiaan (humanities) di University of Hawaii, Amerika Serikat (1970-1971).

Pada 1980, Sapardi Djoko Damono memperoleh gelar doktor dalam ilmu sastra dengan disertasi berjudul Novel Jawa Tahun 1950-an: Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur.

Baca Juga: Contoh Puisi Bertema Keluarga, Materi Belajar dari Rumah Selasa 28 April 2020

Pada 1995, ia dikukuhkan sebagai guru besar di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia. 

Selain mengajar sebagai dosen di beberapa kampus di Indonesia, Sapardi Djoko Damono aktif dalam berbagai lembaga seni dan sastra pada 1970-1980an.

Antara lain sebagai Direktur Pelaksana Yayasan Indonesia Jakarta (1973-1980), redaksi majalah sastra Horison (1973), Sekretaris Yayasan Dokumentasi Sastra HB Jassin (sejak 1975), anggota Dewan Kesenian, anggota Badan Pertimbangan Perbukuan Balai Pustaka Jakarta (sejak 1987) dan lain-lain.

Pada 1986, Sapardi mengemukakan perlunya mendirikan organisasi profesi kesastraan di Indonesia. Ia mendirikan organisasi bernama Himpunan Sarjana-Kesusasteraan Indonesia (Hiski) pada 1988. Ia terpilih sebagai Ketua Umum Hiski Pusat selama tiga periode.

Selain aktif di dunia sastra dalam negeri, Sapardi Djoko Damono juga sering menghadiri berbagai pertemuan internasional.

Seperti Translation Workshop dan Poetry International di Rotterdam, Belanda (1971), Seminar on Literature and Social Exchange in Asia di Australia National University Canberra, dan lainnya.

(Penulis : Arum Sutrisni Putri)

Baca Juga: Soal dan Jawaban Sahabat Pelangi: Senam Irama, Belajar dari Rumah TVRI, 5 Juni 2020